Seungjin

Snow akhirnya setuju untuk mengikuti Young K menemui Wonpil setelah Ia selesai bercerita. Mereka melihat Wonpil yang sedang dibully -sepeti biasanya - di kelas. Pemuda-pemuda pembully segera berhenti dan mematung saat melihat Young K dan Snow di depan pintu kelas.

Wonpil segera keluar dan menemui mereka berdua. Seperti yang telah diceritakan Young K pada Snow tadi, Wonpil setuju untuk bernyanyi bersama Young K, dengan syarat bahwa Ia boleh membawa teman. Young K telah setuju, jadi sekarang saatnya Wonpil membawa mereka menemui temannya itu.

Dari luar ruang musik, dibalik kaca buram, mereka dapat melihat seorang pemuda yang sedang bermain piano membelakangi mereka.

"Dia adalah ketua kelas sekaligus juara kelas kami. Dia juga bisa bermain gitar." jelas Wonpil dengan bangga.

Ketika pemuda itu telah selesai, Wonpil segera masuk dan mengajaknya berkenalan. Dari balik kaca buram, pemuda itu terlihat tegas dan kaku. Snow mulai ragu jika ia bisa bergabung dengan Young K yang lebih santai dan funky.

Mata Snow melebar saat mereka telah keluar dari ruangan dan berdiri di hadapannya.

"Kau lagi?!" seru Snow.

"Oh, kau... Seragamnya aku tunggu besok di lapangan basket." kata pemuda itu santai dalam Bahasa Inggris.

Young K dan Wonpil terheran-heran melihat mereka.

"Kalian sudah saling mengenal?" tanya Young K dan Wonpil dalam dua bahasa yang berbeda.

"Tidak!" jawab Snow dan pemuda itu dalam dua bahasa yang berbeda pula.

Wonpil kemudian memegang pundak pemuda itu, hendak mengenalkannya pada Snow dan Young K. Pemuda itu terlihat tidak senang dengan kedatangan mereka. Ia juga menatap Wonpil dengan aneh.

"Bukankah kau si juara dua yang selalu dibully itu?" Wonpil menunduk malu, seraya menunjuk pada Young K.

"Dan ada apa dengan anak nakal yang populer ini?" kata pemuda itu lagi.

"What's up!" sahut Young K santai.

"Aku ingin mengenalkanmu pada mereka." kata Wonpil.

Pemuda itu menatap mereka dengan malas.

"Seungjin." katanya singkat.

"Young K."

"Snow."