webnovel

Daftar Operasi TF Amethyst

Seorang pria tua, seorang pemuda dan seorang anak perempuan, ketiganya berdiri di atas padang rumput nan luas, di bawah langit yang bersih dari awan. Sang anak perempuan memandang keadaan di sekelilingnya dengan mata berbinar. Sebelumnya ia harus melewati padang salju dan lorong kecil yang gelap, jadi wajar kalau benaknya kini dipenuhi pertanyaan. “Grandpa, tempat apa ini?” Sang pria tua berlutut di hadapan cucunya sebelum dengan lembut ia menjawab. “Penduduk lokal menyebut tempat ini Benua Amstell.” “. . . Benua Amstell?” Sang anak perempuan memiringkan kepala mungilnya sementara kakeknya melanjutkan. “Delapan tahun yang lalu Grandma menemukan tempat ini secara tidak sengaja, sayangnya di tempat ini pula Grandma meninggal. Jadi, maukah kau membantu Grandpa menjaga tempat peristirahatan terakhir Grandma ini?” Sang anak perempuan mengangguk mantap sebelum menjawab. “Tentu saja, Claire akan menjaga tempat ini dengan sekuat tenaga.” Sang pria tua lalu menoleh ke arah pemuda di sampingnya sebelum berkata. “O’Neil, kau tahu aku dan Samantha memperlakukanmu seperti anak kami sendiri, dan kami tahu kau memutuskan masuk militer karena tidak mau bersaing dengan Robert dalam mengelola korporasi yang akan kami tinggalkan, meski bakatmu dalam berbisnis jauh lebih baik.” “. . .” “Tapi setidaknya berjanjilah kau akan membantu Claire menjaga tempat ini, karena begitu keberadaan Nouel diketahui, seluruh dunia akan memperebutkan tempat ini.” “Anggap sudah terlaksana.” Jawab Sang Pemuda dengan kasual, namun Sang Pria Tua seketika tersenyum karena ia tahu anak angkatnya tersebut tidak pernah mengingkari kata-kata yang ia ucapkan. *****

Tropic_Panda · Adolescents et jeunes adultes
Pas assez d’évaluations
79 Chs

7.14 - Elemen Penangkis Serangan Udara

Sambil menyeringai dari telinga ke telinga, Brigadir Zaak memandang Kastil Lagra yang tampak di kejauhan.

Jika sampai sejauh ini elemen udara pendatang asing masih belum menyambut formasi Rider yang ia pimpin, maka dugaanya kalau elemen pendatang asing tidak bisa terbang dan bertempur di siang hari sepertinya sangat tepat.

'Segala sesuatu memiliki keunggulan dan kelemahan.'

Gumam Brigadir Zaak sementara ia mempertimbangkan untuk mengubah rencana serbuan yang diterimanya dari Markas Buriek Guard.

Rencana serbuan yang disusun langsung oleh Marsekal Ducie adalah, Resimen ke-71 dari Armada ke-3 dan Resimen ke-53 dari Armada ke-4 akan melakukan serangan bumi hangus dengan tempo secepat mungkin ke Kastil Lagra, lalu segera melakukan isi ulang minyak pekat sebelum bergabung dengan elemen Buriek Air Corps yang menyerang perkubuan pendatang asing.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com