webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

CWCVH PART 98

Petang hari.

Erland memasuki kediamannya. Melelahkan sekali hari ini. Rasanya, pikirannya terkuras habis. Namun, dia pun memilih pulang tepat waktu. Entah mengapa sejak di kantor tadi dia ingin segera pulang ke kediamannya.

Tak!

Tak!

Tak!

Perhatian Erland teralihkan oleh suara hentakan heels dari atas anak tangga. Ya, siapa lagi jika bukan Briel? Briel terlihat sangat anggun. Akan ke mana Briel berpenampilan anggun seperti itu? Apa dia akan kencan? Pikir Erland.

"Hai, aku akan pergi," ucap Briel.

"Sapaan macam apa itu? Bukannya bertanya kapan aku kembali? Bagaimana hari ini di kantor? Kamu justru langsung pamitan padaku,' ucap Erland.

"Eh... Aku akan pergi, jadi tentu saja aku pamit. Lagi pula, kamu 'kan sudah di rumah, jadi kenapa aku harus bertanya kapan kamu kembali?" ucap Briel.

"Apa jika aku belum pulang, kamu masih akan pamit padaku!" tanya Erland.

"Em..." Briel tersenyum canggung. Jelas saja dia takan pamit. Dia merasa itu tak penting untuk di lakukan.