"Sepertinya, aku hamil," ucap Briel ragu.
"Ha?" Erland terperanjat mendengar ucapan Briel. Jantungnya berdegup kencang, dadanya terasa panas seolah hawa panas akan segera meledak.
"Kenapa kamu terkejut? Jangan bilang kamu tak senang mendengar kabar ini?" Briel mencengkram bagian leher dari kaos yang Erland kenakan membuat kepala belakang Erland lagi-lagi terasa sakit.
"Tenang dulu, lepaskan dulu. Kita bicara baik-baik," ucap Erland.
Briel melepaskan cengkramannya, Erland pun langsung memegang kepalanya.
'Uh!' Erland melenguh. Sakit sekali rasanya, entah apa yang telah Briel lakukan hingga rasa sakitnya melebihi dari sebelumnya? Mungkinkah luka di kepala Erland ikut mengalami syok akibat perkataan Briel di mana Briel mengatakan tengah hamil saat ini?
"Huh! Jangan pura-pura kesakitan! Aku takan bersimpatik. Respon macam apa yang kamu tunjukan tadi saat aku mengatakan aku hamil?" ucap Briel kesal dan akan turun dari tempat tidur. Erland pun menahan tangan Briel.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com