webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY

CWCVH PART 44

Briel sampai di taman belakang, dia melihat Erland tengah duduk seraya mengisap sebatangg rokoknya.

"Ehem!" dehem Briel sontak Erland menoleh.

Erland melihat Briel dan mematikan rokoknya. Setelah itu, Erland bangun dan mendekati Briel.

"Apa kamu begitu menikmati pemandangan di sini?" tanya Briel.

"Hem... Tadinya aku ingin mencarimu ke dalam, tapi aku takut tersesat. Rumahmu sangat besar," ucap Erland.

Briel hanya menunjukan ekspresi datarnya.

"Papi meminta kita menginap, sepertinya kita menginap saja malam ini," ucap Briel.

"Oh, itu bagus. Kalau begitu, di mana kamarmu?" tanya Erland.

Briel menaikan satu alisnya.

"Kenapa kamu tak menolak? Apa kamu mau menjadi menantu yang penurut?" tanya Briel.

"Kenapa tidak?" tanya Erland kemudian tersenyum.

"Ck! Sok tampan!" ejek Briel.

"Aku memang tampan," ucap Erland bangga.

"Ish!" kesal Briel membuat Erland tersenyum kecil.

Erland pun mengikuti Briel menuju lantai dua dan berhenti di depan sebuah pintu.