webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urban
Not enough ratings
409 Chs

CWCVH PART 45

"Aku takan menerima permintaan maaf yang hanya sekedar ucapan," ucap Briel seraya melepaskan tangannya.

"Jadi?" tanya Erland bingung.

Briel menyeringai, dia mendekatkan bibirnya ke telinga Erland.

"Aku akan memaafkanmu jika kamu memuaskanku," bisik Briel sontak membuat Erland membulatkan matanya.

Erland mendorong kepala Briel.

"Ehem! Aku tak mengerti maksudmu, lebih baik kita tidur. Besok pagi aku ada meeting di kantor, aku akan berangkat jam 6 pagi," ucap Erland.

"Aku baru tahu ada meeting di jam 6 pagi," ucap Briel.

'Tentu saja aku hanya beralasan. Tingkahmu akhir-akhir ini membuatku jantungan, entah apa yang salah dengan kepalamu,' batin Erland.

"Sudahlah, aku akan buang air kecil," ucap Erland dan bergegas menuju kamar mandi.

Briel menghela napas panjang. Dia mengempaskan tubuhnya di atas tempat tidur.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com