webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 408

"Aku mencintaimu, Briel. Terima kasih telah berjuang demi anak-anak kita, demi aku. Aku mencintaimu, aku sangat mencintaimu, Briel. Istriku, Sayangku, cintaku, Mami anakku, hidupku, terima kasih, Sayang," ucap Erland. Kemudian sebuah kecupan penuh cinta Erland daratkan di dahi Briel dengan waktu yang cukup lama.

"Ehem!"

Perhatian Briel dan Erland teralihkan ketika terdengar suara deheman Bram. Sontak keduanya melihat ke arah Bram, dan tak hanya Bram, melainkan Clara dan mama Erland juga berdiri bersama Bram.

"Erland, mengenai racun dalam tubuh Briel--"

"Pi!" Erland sedikit memekik lantaran panik karena tiba-tiba saja papi mertuanya mengatakan hal itu di depan Briel.

Briel lantas memegang tangan Erland.

"Aku sudah tahu, dan aku sudah memutuskan untuk menunggu riset yang papi lakukan. Aku akan berusaha untuk sehat, karena aku seharusnya memang sehat 'kan?" ucap Briel seraya tersenyum.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com