webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 309

Erland masih tak mengalihkan pandangannya terhadap Briel. Mendengar apa yang Briel katakan, membuat jantung Erland terasa nyeri seakan sesuatu telah menikam jantungnya. Dia sedih mendengar Briel menyalahkannya, bahkan hal yang lebih membuatnya merasa sedih, karena Briel berubah 180 derajat hanya dalam waktu singkat tepatnya setelah kejadian buruk itu.

"Aku tak bisa dekat denganmu. Aku juga tak bisa melihatmu. Aku benar-benar tak tahan. Apa yang harus aku lakukan?" ucap Briel dilema.

Erland merangkul bahu Briel.

"Aku mengerti," ucap Erland seraya tersenyum. Memang menyakitkan mendengar Briel mengatakan tak bisa dekat dengannya.

Jika dia pun berada di posisi Briel, dirinya mungkin akan merasa bingung sama halnya seperti Briel yang merasa bingung dengan keadaannya sekarang. Ya, semua karena kesalahannya. Dengan berusaha lapang dada Erland menerima Briel menyalahkannya.

Briel melepaskan tangan Erland dari bahunya. Erland pun merasa kecewa dengan itu. Dia mulai bangun dari duduknya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com