webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 252

Ke esokan harinya.

Pagi-pagi sekali Erland sudah selesai bersiap. Hari ini, dia akan kembali bekerja. Sementara itu, Briel masihlah terlelap. Melihat Briel terlelap pulas membuat Erland tersenyum. Dia teringat apa yang terjadi semalam, Briel begitu agresif, entah apa yang terjadi padanya.

Sekali Erland melihat penampilannya di cermin. Setelah itu, dia mendekati Briel dan mendaratkan ciuman di pelipis Briel di mana kini posisi Briel adalah tidur menyamping seraya memeluk guling.

Merasakan kecupan hangat dari Erland, Briel pun menggeliatkan tubuhnya seraya bergumam.

"Aku akan pergi bekerja sekarang, hubungi aku jika kamu membutuhkan sesuatu," ucap Erland.

"Em... Apa tak bisa tinggal saja di sini? Apa masih harus bekerja?" tanya Briel.

"Aku harus bekerja, apa ada yang kamu butuhkan? Aku akan meminta petugas hotel untuk selalu berada di dekatmu," ucap Erland.

"Kapan kita akan ke Rumah Sakit? Bukankah Dokter menyarankan agar kita pergi ke Rumah Sakit?" ucap Briel.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com