webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 136

Briel mencari keberadaan Jenny. Jenny tak ada di mana pun termasuk di kelas.

Briel mencoba memeriksa ponselnya, mungkin ada pesan dari Jenny yang terlewat olehnya. Namun, tak ada pesan apapun dari Jenny. Bahkan panggilan dari Jenny pun tak ada.

'Apa dia tak masuk kelas hari ini? Ke mana dia sebenarnya?' batin Briel cemas. Briel menekan panggilan menuju kontak Jenny tetapi sayang nomor Jenny tak aktif.

"Aduh, anak ini ke mana, sih?" gerutu Briel.

Tak seperti biasanya, Jenny tak pernah mematikan ponselnya. Jika pun dirinya tak menghubungi Jenny, Jenny pasti akan menghubunginya lebih dulu. Namun, kali ini tidak. Entah apa yang terjadi dengan Jenny sebenarnya.

***

Siang hari.

Briel menekan tombol unlock ke arah mobilnya.

"Briel!" panggil Gerald membuat Briel menoleh.

"Em... Ya?" Briel merasa canggung pada Gerald. Kenapa Gerald terus mencarinya? Kenapa tak bisa saja mencoba bersikap seperti sebelumnya? Apa lagi ini di sekolah, terlalu banyak orang yang akan memerhatikan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com