webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

CWCVH PART 122

"Aku tak suka melihatmu kesal karena orang lain, hanya aku yang boleh membuatmu kesal, oke," ucap Erland dan mendaratkan bibirnya di bibir Briel. Hal itu sontak membuat mata Briel terbelalak.

Briel mendorong tubuh Erland hingga ciuman itu berakhir.

"Omong kosong! Kamu tak boleh membuatku kesal!" ucap Briel gugup.

"Baiklah, bagaimana jika seperti ini," ucap Erland seraya menarik pinggang Briel membuat tubuh Briel terangkat dan menempel ke tubuh Erland.

"Em... Apa yang kamu lakukan?" tanya Briel semakin gugup.

"Briel, aku benar-benar tak tahan lagi. Apa kamu tega menyiksaku seperti ini? Bagaimana pun, aku pria normal. Aku menginginkanmu malam ini," ucap Erland memelas.

"Tapi, aku--"

Erland membungkam mulut Briel dengan meletakan jari telunjuknya di bibir Briel.

"Aku janji, aku takan terburu-buru. Aku akan melakukannya dengan pelan-pelan agar tak membuatmu kesakitan," ucap Erland seraya mengendus ujung Briel.

Jantung Briel berdegup kencang.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com