"Nona, ada apa? Apa yang terjadi di dalam?" teriak Lely menggedor pintu kamar seraya menggedor pintu kamar.
Briel membulatkan matanya di tengah rasa sakit yang dirasakannya ketika mendengar teriakan Lely.
Erland menunduk, dia membungkam mulut Briel dengan telapak tangannya.
"Sstt... Diam dulu," ucap Erland.
"Tak apa-apa, dia hanya terjatuh!" teriak Erland sekencang mungkin berharap jarak yang membuatnya dengan Lely berada cukup jauh dapat membuat Lely mendengar juga teriakannya.
"Oh, syukurlah, Tuan!" teriak Lely dan hening setelah itu.
"Euh..." mata Briel berair ketika Erland menekan miliknya di dalam milik Briel. Dia menggelengkan kepalanya.
"Sshh... Sayang, kenapa menggigit tanganku?" ucap Erland pelan.
Briel mencengkram bahu Erland kuat, hingga kuku-kukunya menggores kulit bahu Erland.
"Kamu berjanji takan menyakitiku, kenapa kamu menyakitiku? Hiks, hiks..." ucap Briel tersedu-sedu.
"Maaf, ini di luar kendaliku," ucap Erland.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com