Erland kembali ke kamar. Dia tak melihat keberadaan Briel di kamar. Dia mencari ke kamar mandi, tepat ketika berada di depan kamar mandi Erland mendengar suara gemericik air. Sepertinya, Briel tengah mandi.
Erland pergi menuju balkon, dia membawa serta rokoknya dan mengisapnya di balkon seraya menikmati dinginnya hembusan angin malam.
Bayangan saat Briel tidur di sofa ruang kerjanya tadi siang melintas di kepalanya.
'Aku tak bisa menunggu lagi, tak ada salahnya memiliki anak di usia muda 'kan? Itu satu-satunya cara agar pernikahanku dan Briel menjadi kuat, siapa yang akan menghalangiku bersama Briel jika ada anak di antara kami?' batin Erland.
Lima menit berlalu, Erland sudah selesai menghabiskan satu batang rokoknya. Dia pun kembali ke kamar dan mendengar suara berisik dari ruang ganti. Erland memasuki ruang ganti dan melihat Briel masih memakai bathroobs mandinya. Rambutnya basah, jelas sekali dia baru saja selesai mandi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com