Sore hari.
Erland memasuki kediamannya. Pertama kali Lely menyambutnya dan menawarkan minuman untuknya.
"Tak perlu, di mana Briel?" tanya Erland.
"Nona ada di kamar, Tuan," ucap Lely.
"Hem..." Erland bergegas menuju kamar dan melihat Briel hanya memakai handuk yang menutupi tubuhnya hingga sebatas pahanya.
"Sambutnya yang menyegarkan," celetuk Erland.
Briel terperanjat, dia berbalik dan terkejut melihat Erland ada di kamar.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Briel panik.
"Kenapa kamu panik? Ini kamarku juga, aku baru saja pulang bekerja, bukankah sambutanmu ini terlalu buruk?" ucap Erland.
"Huh!" Briel bergegas memasuki ruang ganti. Dia membuka lemari dan memilih pakaian.
Erland mengikuti Briel menuju ruang ganti.
Brak!
"Astaga! Tanganku hampir terjepit!" pekik Briel.
Briel terkejut ketika Erland menutup pintu lemari tiba-tiba dan hampir menjepit tangannya.
"Tak sampai terjepit 'kan? Tak perlau serusuh itu," ucap Erland.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com