Setelah berhasil menyeret Rio masuk ke kamarnya, Jamal mengayunkan pergelangan Rio, membuat tubuh cowok itu berjalan terhuyung, hingga beberapa langkah.
"Lu apa-apaan sih?!" Protes Rio sambil memegangi pergelangannya.
Cekalan Jamal saat menarik dirinya sangat kuat, membuatnya merasa sedikit sakit hingga meninggalkan jejak berwarna merah di sana.
"Elu yang apa-apaan!" Bentak Jamal sambil menunjuk wajah Rio menggunakan telunjuknya. "Lu ngapain make bikin acara sekolah ke luar negeri segala, Hah?!"
"Udah gue kasih tau, gue nggak mungkin balik ke sekolah yang lama," jawab Rio. "Gue nggak perlu kasih tahu alasannya kenapa." Rio mendengkus, menatap kesal cowok didepannya. "Lu pasti udah tau," tambahnya.
"Trus kenapa musti jauh-jauh ke luar negeri? Emangnya di sini nggak ada sekolah lain?" Tandas Jamal. "Di sini juga banyak sekolah yang bagus!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com