webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urbain
Pas assez d’évaluations
1020 Chs

IV-157. Gadis Perhitungan

"kenapa kamu membawaku kemarin?" malam yang gelap telah berubah menjadi semburat merah pada ufuk timur.

Perempuan yang duduk di kursi penumpang detik ini tengah terpana, ia melepas sabuk pengaman pada bahunya. terdorong oleh rasa penasaran, ia membuka pintu mobil. Kakinya telah menyentuh pasir pantai. Matanya menyapu cakrawala yang memerah.

dia bertanya sekali lagi kepada pria yang membawanya ke tempat ini. "kenapa kita mendatangi tempat ini? ".

turun dari mobil, seperti yang dilakukan sang gadis, lelaki tersebut hanya tersenyum. menyapu cakrawala merah di atas lautan tanpa batas. "aku menemukan tempat ini, usai menyelesaikan misi evakuasi, aku mengingat keluh kesahmu ketika kita berkendara menuju pantai seberang," pria itu mengalihkan pandangan, hamparan lautan ia tanggalkan, memilih menatap gadis yang memiliki rambut hitam panjang hingga menyentuh pinggul.

Matanya tak usai membuat pengamatan terhadap si dia yang berdiri di depan kap mobil.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com