webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urbain
Pas assez d’évaluations
1020 Chs

III-81. Mantan Penyidik

Tepat ketika pintu ruang perawatan terbuka dan penutup mata di turunkan oleh Mahendra, dua orang asing hadir di antara mereka. Salah satu dari mereka mendekati CEO Djoyo Makmur Grup, "kami minta waktunya sebentar," ungkapan tersebut membuat Mahendra menautkan alisnya.

Bukannya menjawab Hendra malah bertanya pada yang lain, "Siapa mereka," seseorang yang kini paling dekat dengan Hendra ialah Surya, kawan dekat CEO DM grup lekas menjawab.

"Penyidik kepolisian," singkat Surya mengamati diamnya mata biru.

"Aku ingin istirahat," hanya itu kalimat yang keluar dari mulut Mahendra. Menyadari rekannya sedang tidak mau di ganggu Surya secara sepihak bergerak bernegosiasi supaya penyidik kepolisian pergi.

"Ini untuk membantu anda mengungkap pelakunya, harusnya anda memberi kami kesempatan," mereka tidak mau mundur, mengabaikan kalimat-kalimat negosiasi Surya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com