webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urbain
Pas assez d’évaluations
1019 Chs

III-321. Mengunci Panorama

Kebekuan akibat datangnya seseorang di tengah-tengah rapat melanda seluruh penghuni yang menempati meja oval tersebut. Pendatang asing duduk di kursi kosong, tersenyum geli menatap kejadian di hadapannya. 

"Aku yakin kalian terkejut melihatku berada di sini," ujarnya, "Terima kasih sudah menyambutku dengan hangat," Suaranya terdengar ringan, seolah acuh tak acuh dengan situasi yang ia ciptakan. 

Mereka yang duduk di meja rapat saling memandang satu sama lain. Memperhatikan pria yang kini meraih sebuah bolpoin, kemudian mengetuk-ketukan ujungnya pada benda datar dengan permukaan kaca di hadapannya. 

"Lanjutkan presentasimu," pendatang baru tersebut membuat perintah kepada seorang lelaki yang sedang meremas pointer yang tergenggam telapak tangannya. 

"Lakukan dengan sempurna, sebelum aku menggantikan posisimu," Lelaki yang mendapatkan komentar mencengangkan dari si pendatang baru lekas bergerak memadamkan layar presentasi. 

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com