webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urbain
Pas assez d’évaluations
1020 Chs

III-152. Bukan Kamu, Tapi Kita

"airnya sudah dingin, nyalakan kran air hangat untukku!" ini ucapan perempuan kembali menutup matanya.

Hendra menuruti permintaan Aruna. Bersama suara gemercik air hangat menggeser air dingin dan busa di bathtub, untuk kedua kali Aruna mengucapkan ujaran uniknya, "apa yang paling gelap selain pernah mencekik istrinya dan mengurungnya sampai pingsan?, Beri tahu aku!"

"Berniat menghilangkan nyawa orang lain, bagaimana dengan itu," Mahendra menyesap bahu istrinya.

Aruna terperanjat sekian detik, _jalan hitam, bunker bawah tanah menakutkan, Apakah ucapan Mahendra sejenis dengan cerita Rey?_ (season II) perempuan bermata coklat tak lagi Bisa menutup matanya. Aruna tidak memberikan jawaban. Dia meraih salah satu tangan Mahendra, dan mengarahkan telapak tangan tersebut di atas permukaan perutnya.

Komunikasi tidak harus berupa ucapan. Bahkan kalimat tanya yang tak bisa di tanggapi, dapat menjumpai banyak makna melalui bahasa verbal lainnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com