Bu Yeni bertolak pinggang. "Kalian berdua ikut ke ruang tengah sekarang!" hardiknya.
Sabrina menghela nafas pendek penuh penyesalan. Andai saja waktu dapat terulang, mungkin ia akan berusaha menepis kecupan Azka. Namun, entah kenapa rasa di dalam hatinya seakan sulit menolak saat Azka mendekai bibirnya.
Sementara Azka memalingkan tatapannya pada Sabrina yang sangat terlihat cemas, kemudian mereka beranjak dari tempat duduknya dan mengikuti langkah Bu Yeni untuk bergegas ke ruang tengah.
Di sana masih terlihat Nazwa yang sedang merapihkan surat undangan, sementara Pak Yuzril yang baru saja selesai mandi dan mengganti baju kantornya dengan piyama menatap Bu Yeni keheranan, Sabrina dan juga Azka yang berjalan mendekatinya penuh ketegangan.
"Lho ada apa ini?" tanyanya penasaran.
Bu Yeni melirik Sabrina juga Azka kemudian duduk di sofa ruang tengahnya. "Duduk!" titahnya seraya meluruskan telunjuknya pada sofa yang berada di hadapannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com