webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 269-Firasat

Bu Yeni menekuk lututnya dan mengusap nisan suaminya. Menatapnya begitu sedu.

"Pah, Mamah sudah ikhlas dengan semua ini. Mamah ikhlas, Pah. Papah tenang di sana yah." Bu Yeni berkata-kata dengan sedu. Ia tak bisa lagi menahan rasa sedihnya. Sekuat tenaga berusaha membendung air matanya namun bulir bening itu tetap saja menetes. Namun, Bu Yeni tak membiarkan air mata itu jatuh menetes pada pusara suaminya. Segera Bu Yeni menghapus air matanya dengan selembar tissue.

Azka pun mengusap pundak mamahnya. Wanita yang sangat ia sayangi itu begitu sedih tatkala berada di atas pusara papahnya.

'Semua ini gara-gara, Samudra. Andai saja dia tak melakukan hal bodoh itu, tentu saja sampai detik ini pun keluarga ini masih bahagia dan tenang. Tapi, semua ini telah hipang. Papah telah tiada dan semua itu gara-gara Samudra,' gumam Azka dalam hatinya. Ia masih saja terlihat murka. Rasa murkanya memang tak akan mudah hilang begitu saja sebelum Samudra dihukum atas kelakuannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com