webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 252-Sang penyelamat

"Sialan! Siapa lelaki itu? Apa yang terjadi dengan, Nazwa?" Samudra bertanya-tanya setelah telepon dari nomor Nazwa tadi diakhiri. Samudra seolah kehilangan akal. Ia sama sekali tak bisa memastikan keberadaan Nazwa dimana.

Malam ini Samudra pun benar-benar tidak perasaan. Pikirannya kacau, entah kenapa ia merasa sangat khawatir dengan keadaan Nazwa. Gegas ia mencona menghubungi hacker kenalannya. Ia berharap temannya itu masih membuka kelopak matanya di waktu yang sudah menjelang dini hari ini.

Suara sambungan telepon terdengar terhubung, Samudra merasa lega karena sepertinya nomor ponsel sahabatnya itu masih aktip. Samudra tak mau melepaskan benda pipih itu dari telinganya dan harus memastikan teman hackernya itu menjawab sambungan telepon darinya.

Satu kali tidak dijawab, dua kali masih sama dan tetap tidak ada jawaban. Samudra pun mencoba menelepon teman hackernya itu yang ketiga kalinya dengan berusaha tenang dan sabar.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com