webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 239-Tegang

Tentu saja Samudra tak akan menolak karena dia tak akan membuat Azka curiga.

"Tentu bisa, Bang Azka. Kirim saja poto orang yang Bang Azka maksud dan saya akan segera mengirim orang untuk melacak keberadaan mereka," balas Samudra mengiyakan permintaan Azka.

"Oke akan aku kirim nanti ya. Sebelumnya terima kasih banyak ya. Oh iya, apa Nazwa kembali menginap di rumah kamu lagi?" ucap Azka dengan kembali bertanya.

Kali ini Sabrina sama sekali tidak cemburu saat Azka menyebut nama Nazwa di hadapannya. Semua masalah telah terbongkar dan Nazwa tidak pernah menggoda Azka dan Sabrina tak akan mengubah kepercayaannya terhadap Nazwa.

"Nazwa kembali tidur di rumah Saya, Bang Azka. Ya sudahlah mungkin saja dia sedang menghemat waktu agar tidak bulak-balik saat pagi hari," jawab Samudra dengan santainya. Lelaki kaku itu selalu piawai memainkan perannya. Padahal ia tengah menyimpan rahasia besar tapi Azka tak dapat melihat itu dari nada suara Samudra.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com