Sabrina meminta Azka membawa bukti untuknya. Ia ingin menyendiri, menenangkan hati sambil menunggu kepastian dari suaminya.
Pikiran Sabrina tengah kalut dan kacau, ditambah Cantika yang telah menghasut membuat Sabrina semakin panas dan terbakar api cemburu.
Ia bahkan tak bisa berpikir jernih. Entah kenapa gambaran Nazwa seolah menjadi buruk di matanya. Sabrina tak bisa lagi melihat kebaikan Nazwa yang tepah diberikan padinya. Api cemburu telah membakar rasa itu.
Setelah meminta Azka untuk segera pergi, Sabrina kemudian membaringkan tubuhnya membelakangi Azka yang masih saja duduk mematung di dekatnya.
Mana bisa Azka pergi meninggalkan Sabrina, sementara dia tak ingin melihat Sabrina terus saja resah.
"Rin! Kamu benar-benar ragu padaku?" tanya Azka saat Sabrina sudah berbaring. Ia lemas dan tak memiliki banyak tenaga lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com