webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 218-Merasa sedih

Azka tampak duduk dengan gelisah. Ia tengah menunggu kabar dari mertuanya yang berjanji akan segera mengabarkan informasi mengenai Sabrina.

Azka berharap jika Sabrina memang berada di kediaman mertuanya agar Azka merasa tenang dan mudah untuk menemuinya.

"Tenanglah, Sabrina akan baik-baik saja. Lagi pula ini hanya salah paham saja kan," ucap Bu Yeni berusaha menenangkan perasaan Azka. Ia tak bisa melihat anak-anaknya saling berselisih. Ia menginginkan Azka dan Sabrina bahagia juga tenang.

"Iya, Mah. Semoga saja Ayah segera mengabarkan kabar baiknya." Azka menanggapi ucapan Bu Yeni. Ia berusaha tenang walau dalam hatinya masih merasa gelisah.

Setelah menunggu dalam waktu lima menit, terdengar bunyi notifikasi pada ponsel Azka. Gegas Azka melihat pesan yang masuk pada ponselnya. Tentunya pesan itu sudah ditunggu-tunggu oleh Azka karena datangnya dari Bramantio.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com