webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 168-Bu Yeni kembali hilang

Setelah selesai sarapan, dengan perasaan yang berat Azka terpaksa tetap berangkat ke toko karena kondisinya tak memungkinkan untuk dia tetap di rumah. Seperti biasa Azka mengendarai mobil Sabrina berwarna merah, mobil pemberiannya dahulu.

"Rin, titip Mamah ya, aku berangkat dulu," ucap Azka saat Sabrina telah mengantarkannta ke depan rumah. Aneh memang, tiba-tiba Azka berucap menitipkan mamahnya pada Sabrina padahal setiap hari pun memang Sabrina yang menemani Bu Yeni.

"Tentu, Mas. Mamahmu adalah Mamahku. Aku akan menjaganya selalu," balas Sabrina seraya mengukir senyuman manis di bibirnya dan Azka pun membalas senyumannya.

Lelaki berkulit hitam manis itu pun mengecup kening Sabrina dengan penuh kehangatan kemudian berkata. "Aku berangkat ya!" ucapnya.

Sabrina mengangguk. "Iya, Mas. Hati-hati ya di jalan," balasnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com