webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urban
Not enough ratings
292 Chs

Bab 169-Saling Menyalahkan

Setelah membaca pesan yang dikirim Nazwa padanya, Sabrina terkejut dengan bola mata terbelalak.

"Nazwa sudah mengirim pesan ini dari semalam. Apa maksud dari pesan Nazwa ini?" Sabrina berbicara sendiri dalam keadaan tegang karena mertuanya menghilang. Ia tak mau berpikir negativ terlebih dahulu.

Gegas Sabrina menghubungi Azka lewat sambungan teleponnya.

"Mas!" ucap Sabrina dengan suara tegang saat Azka sudah menerima teleponnya.

"Kenapa, Rin?" tanya Azka terdengar khawatir karena suara Sabrina terdengar cemas.

"Mamah pergi tidak tahu kemana. Aku mau cek cctv tapi tidak tahu leptopnya ada dimana," lapor Sabrina dengan suara tergesa-gesa.

"Kenapa kamu biarkan?" Azka kembali bertanya dengan nada sesal.