webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 137-Kabar Duka (palsu)

Azka tampak senang tatkala mendengar tanggapan yang sangat baik dari sang penerima telepon kedua ini.

"Dengarkan saya, tolong jangan matikan teleponnya. Saya diculik didaerah terpencil, saya tidak tahu posisi saya dimana. Tolong sekarang juga kamu datang ke kantor polisi lalu berikan teleponnya pada polisi," pinta Azka dengan nada yang tergesa-gesa. Dia berbicara dengan suara yang sangat kecil sehingga membuat seseorang dalam sambungan telepon itu tak dapat mendengar suara Azka dengan jelas.

"Apa yang anda bicarakan? Suara anda sangat tidak jelas!" gerutu suara seorang pria dalam sambungan telepon.

Kemudian Azka mencobanya sekali lagi untuk bicara dengan tidak tergesa-gesa. "Tolong anda datang sekarang juga ke kantor polisi, kemudian berikan telepon ini pada polisi. Saya diculik dan saya ingin meminta bantuan," ucap Azka. Kali ini ia berbicara dengan santai dan tidak tergesa-gesa serta masih dengan suara yang pelan karena ia tidak mau jika orang di luar mendengar suaranya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com