"Apa maksud, Mamah?" tanya Samudra semakin penasaran dengan kedua wanita yang berada di hadapannya.
"Ini adalah, Sabrina. Tetangga kita saat kamu kelas dua sekolah dasar. Seorang gadis kecil berambut lurus dengan poni di depannya, gadis kecil yang selalu kamu jahili, gadis kecil yang selalu kamu buat menangis setiap hari sampai-sampai ayahnya marah dan mendatangi rumah kita. Kamu ingat, Samudra?" jelas Sindi diiringi tawa geli di bibirnya.
Samudra tampak terbelalak. Mana mungkin dia pernah menjadi tetangga Sabrina? Ia mencoba mengingat-ingat kembali masa kecil itu, akan tetapi Samudra tak dapat mengingat siapa gadis kecil yang maksud ibunya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com