webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbain
Pas assez d’évaluations
292 Chs

Bab 133-Semakin Gelisah

"Apa!" Sabrina lagi-lagi dibuat terkejut dengan jawaban Denis siang ini. Ia tak pernah menyangka jika hadiah senilai ratusan juta itu berasal dari tangan lelaki yang kini telah menjadi suaminya.

Sabrina tampak menggelengkan kepala, ada rasa tak percaya. "Pak Denis sedang tidak bercanda kan?" tanyanya sekali lagi untuk memastikan.

Denis menggelengkan kepala. Ia tersenyum malu dengan Sabrina. "Tidak, memang begitulah kenyataannya," jawabnya sekali lagi.

"Ya ampun! Kok bisa-bisanya, Pak Denis berbohong seperti itu!" timpal Nazwa yang ikut terkejut.

"Maafkan saya, sebab jika saya berbicara jujur bisa dipastikan, Mba Sabrina akan menolak permberian, Pak Azka. Kala itu." Denis mencoba membela diri.

"Sudah pasti ditolak, Pak Denis. Memangnya Sabrina wanita apaan coba bisa-bisanya, Pak Azka. Menyogok dengan harta!" cerocos Nazwa dengan keterkejutannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com