webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urban
Not enough ratings
292 Chs

Bab 132-Mengejutkan

"Dia mengingunkanmu!" jawab Samudra dengan lantang. Ia beranjak dari tempat duduknya berdiri tepat di hadapan Sabrina kemudian melanjutkan ucapannya.

"Apa yang telah kamu lakukan pada ibuku sehingga membuatnya menjadi ketergantungan padamu?" tanyanya dengan wajah ketus.

Sabrina tampak mengernyitkan dahi. "Apa maksudnya? Sebagai manusia, aku hanya melakukan hal yang seharusnya aku lakukan," jawabnya datar.

"Tapi ibuku terus saja ingin bertemu denganmu!" sergah Samudra namun dengan suara yang rendah. Ia terlihat geram pada Sabrina karena wanita itu telah berhasil mengambil perhatian ibunya.

Sabrina tampak menggelengkan kepala. Ia tidak mengerti terhadap laki-laki sangar yang berada di hadapannya ini. "Aku akan masuk ke dalam," pinta Sabrina.

Tanpa mendengar jawaban dari Samudra, ia kemudian masuk ke dalam ruangan ICU setelah memakai pakaian sterile terlebih dahulu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com