Perjalanan sebelas jam yang cukup melelahkan.
Bandar udara penerbangan Internasional Gimpho seuol, Azka sampai di seoul pukul sepuluh malam, melihat alamat Anaya menginap di hotel, The Shilla Seoul.
Azka memboking kamar hotel.
'Baru ini aku menyadari penting nya uang.'
Ia memagang dada tempat jantungnya berdegup.
'Belum apa-apa jantungku berdegup kencang Sabrina, apa kau akan menerima kehadiran ku, apa aku harus menyembunyikan wajah ku.
ya Allah bantu aku, di sini sangat dingin, aku sangat jengkel suasana seperti ini
bikin galau, tapi apa boleh buat, harus bersyukur Azka,'
Ada yang sudah menjemput Azka.
"You Azka?" Seorang Om-om gagah berkulit putih bersih, seperti campuran Jepang dan Indonesia.
"Yes." Azka menjabat tangan.
"Aku, Robet, Nyonya Sofia baru menelpon, mari." Mereka berjalan ke mobil, masuk mobil, lalu berangkat.
'Suruhan Mami kok seperti mafia sih, lebih seram dari Pak Adi, lebih menakutkan orang ini.'
Batin Azka.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com