Trian masih menunggu cemas keadaan kakak iparnya di dalam sana. Tidak ada yang keluar dari ruang intensif tempat Mayang dirawat. Tidak kakaknya, tidak juga Sunny. Jadi Trian hanya duduk dan menunggu yang dapat ia lakukan sampai saat ini.
Sebuah tepukan singkat Trian rasakan di pundaknya saat ia menyandarkan kepalanya ke dinding sembari menutup mata.
"Hei, Tuan muda kecil, pulanglah ke rumah dan beristirahatlah!"
Dan saat ia terkesiap, matanya melihat seorang pria yang dikenalnya.
"Tuan Lily... Kau sudah keluar dari kamar Mayang? Bagaimana keadaannya? Apa aku boleh melihat kakak iparku di dalam sana?" Trian langsung bertanya panik.
Pria yang bernama Lily itu terlihat tersenyum.
"Tenanglah sedikit, atau ketampananmu yang tinggal sedikit itu lenyap karena ketakutanmu!" celetuk Lily padanya.
Trian yang awalnya cemas langsung mengubah pandangannya menjadi aneh.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com