webnovel

Yang kedua

Aditya duduk disamping nita yg sudah seharian tidak beranjak sedikitpun dari pusara sang nenek.

Dia berada disampingnya sejak nita sampai di rumah sakit,bella yg memberitahunya semua kejadian di rumah sakit.

"Sebaiknya kita pulang,kamu belum istirahat sedikitpun"

Seperkian menit tidak ingin menjawab apapun tapi kali ini dia merasa apa yg dikatakan aditya itu benar,

Nita menyetujui saran aditya dan beranjak,berjalan menjauh,sesekali dia membalikan pandangannya ke arah pusara.Aditya mengikutinya,berjalan di sampingnya.

Dia melihat sosok yoga dari kejauhan,tanpa sepengetahuan nita dia menelponnya.Dia merasa saat ini nita membutuhkannya untuk melupakan kesedihannya saat ini.

"Terima kasih,pak"nita melemparkan senyuman"sampaikan juga pada bella rasa terima kasih saya"

"Istirahatlah"aditya membiarkan nita untuk pulang dengan yoga yg sudah menunggunya.

Suasana begitu hening di sepanjang perjalanan mereka menuju rumah.

Nita memandang setiap sudut rumah yg dulu begitu hangat,kini sepertinya terasa dingin baginya,dan suasananya begitu sepi. Nita bisa menebak kalau axel sudah tinggal bersama elsa.

"Istirahatlah"yoga membukakan pintu kamar untuk nita.

"Aku baik-baik saja"nita berekpresi datar"kamu pulanglah,elsa dan axel pasti sudah menunggu"

Sesaat setelah nita mengucap sepertinya terdapat suatu penyesalan.

Yoga ingin sekali memeluknya,dan mengambil setiap kesedihan yg kini menghinggapinya.Tapi dia menahannya.Dan menuruti perkataan nita,untuk membiarkannya beristirahat.

"Tunggu"nita menghentikan langkah yoga,dan berjalan mendekat ke arah yoga,dan tiba-tiba memeluknya"sebentar saja,kumohon"

Nita terdiam di pelukan yoga,tak bersuara sedikitpun.Tatapannya begitu kosong.

Apakah,ini pelukan terakhirku?nita berkata dalam hatinya.Sepertinya nita enggan melepasnya,walaupun dia sangat merasa tersakiti tapi rasa cintanya menduduki hampir delapan puluh persen dihatinya.

"Bolehkah aku bertanya?"nita mulai bicara tanpa melepaskan pelukannya.

Seperkian detik menunggu yoga yg tidak mengeluarkan suaranya,membuat nita beragumen bahwa jawabannya adalah terserah padanya.

Nita melepas pelukannya dan menatap begitu lekat yoga"apa kamu pernah mencintaiku?"

"Terlepas dari semua kebohongan hubungan kita selama ini,apa kamu pernah merasakan cinta padaku?"sambung nita.

"Aku memang selalu berbohong padamu"yoga mulai berkata"dan sepertinya kamu juga sudah tidak akan percaya jika sekarang ini aku mengatakan aku sangat mencintaimu"

Dan sekarang pun dia tidak bisa membedakan kejujuran dan kebohongan dari semua yg diucapkan yoga.

"Kalau begitu bisakah kamu menjadikan aku yg kedua?"pertanyaan bodoh itu keluar dari bibir nita tanpa dia sadari.

Sepertinya yoga pun menyadarinya,dia tidak mengucapkan jawabannya.

Nita memaksakan dirinya untuk tersenyum dan memegang pipi yoga sekejap sebelum dia berkata

"Kapan aku harus menanda tanganinya?kamu katakan saja,kalau kita bisa memulai semua dengan baik maka aku juga harus mengakhirinya dengan baik"

"Dan bolehkah aku bertemu dengan axel untuk mengucapkan perpisahan?"

Nita hampir mendominasi seluruh percakapan mereka.

"Kamu akan selalu jadi yg pertama di dalam hidupku"yoga mengatakan sesuatu yg tidak terduga"semua aku lakukan agar kamu tidak tersakiti lagi olehku"

"Ya,aku tahu"nita tersenyum"aku ucapkan terima kasih,dan sekarang pulanglah.Aku akan baik-baik saja walaupun sendirian disini"

Yoga mengecup kening nita sebelum dia pergi,walaupun begitu berat untuk pergi tapi dia menuruti semua kemauan nita untuk membiarkannya sendirian.

Walaupun dia merasa begitu kelelahan tapi hal yg harus dia lakukan adalah membereskan barang-barangnya.

Dia merasa tidak ada alasan lagi baginya untuk tinggal lagi dirumah ini.Semua harus dia simpan baik-baik dalam memori pikirannya,dan ditutup rapat agar dia tidak bisa membukanya lagi.

Pagi-pagi sekali nita sudah bersiap-siap meninggalkan rumah,dia sudah menuliskan dalam pikirannya tempat-tempat yg harus dia datangi hari ini.

Dan yg pertama adalah kantor kepegawaian tempatnya bekerja,karena ini masih terlalu pagi nita menyimpan surat pengunduran dirinya di meja kerja pak dion sebagai kepala kepegawaian.

Aku tidak menyangka akhir dari pekerjaan yg aku dapat dengan susah payah berakhir seperti ini,umpatan nita dalam hatinya seraya menatap gerbang masuk utama rumah sakit untuk terakhir kalinya.

Dan bergegas pergi ke suatu tempat yg dia merasa untuk saat ini tempat aman,dan jauh dari siapapun dan yg paling penting harga sewanya tidak akan membuat tabungan nita habis sampai dia mendapatkan pekerjaan lagi.

Nita datang di waktu yg pas,dia melihat bella yg sudah berseragam bersiap untuk berangkat sekolah.

"Kenapa kamu disini?"bella bertanya pada nita,nada suaranya memang seperti orang yg sinis.

"Dimana tempat pemilik kost ini?"nita balik bertanya.

Bella menjawab dengan jari telunjuknya,menunjukan rumah yg dicari nita.

"Terima kasih"nita tersenyum dan pergi ke tempat yg ditunjukan bella.

"Apa dia mau kost disini?"bella melihat ke arah nita"sepertinya dia mau mendekatiku supaya aku mengijinkannya pacaran dengan kak adit!"

Bella memicingkan matanya"Tidak akan semudah itu,ferguso!!"