52 Menyimpan semua dengan baik

"Tunggu!!"suara bella pagi itu menghentikan langkah nita yg terburu-buru.

Nita bisa mengambil kesimpulan dari nada bicara bella dan sikapnya yg pasti penuh tanda tanya dari sekian banyak tempat kost di kota ini nita memilih tempat ini.

"Kamu sengaja kan kost disini?"sambung bella"kamu mau melarikan diri dari suami kamu dan mendekati kak adit,dan mau merayuku supaya menyetujuinya"

Nita tertawa kaget,bahkan perkataan bella begitu tidak sopan pada orang yg lebih tua darinya.Ini dia sebut sebagai pembullian pada penghuni baru.

Awalnya nita begitu malas untuk menjawab,tapi sepertinya bella tidak akan berhenti bertanya jika dia tidak menjelaskan.

"Sepertinya aku harus bilang sesuatu padamu"nita mendekati bella"sayangnya,aku sama sekali tidak berminat mendekati kakakmu itu.Justru sebaliknya,kamu harus menjaga rahasia kalau aku tinggal disini,supaya kakakmu itu tidak mengejarku.Dan satu lagi.."

Nita tersenyum ke arah bella"kakakmu itu tidak sekeren mantan suamiku!"lalu berbalik melanjutkan langkahnya.

"Apa!!"bella mengeraskan suaranya"aku juga lihat suamimu waktu itu,kakakku lebih keren darinya!!arghh..kenapa kamu tidak mendengarkanku"

Nita mendengarnya tetapi sengaja tidak menoleh sedikitpun,dia hanya menggelengkan kepalanya dalam senyumannya.Sepertinya bella memang tidak sudah tidak menyukainya dari awal mereka bertemu.Sekarang ini bukan saatnya mencari hal-hal yg tidak penting seperti yg bella katakan,hal yg harus diingatnya adalah menghindari hubungan baik apapun dengan orang-orang yg terhubung dengan masa lalunya.

Hari ini,dia memasukan lamaran kerja ke setiap klinik yg dia tahu,termasuk klinik bersalin di ujung jalan yg paling terdekat dari tempat kostnya.

Dia harus memulainya dari awal kembali,dan klinik adalah tempat yg nita rasa akan lebih baik.

"Tidak apa-apa,aku pasti bisa melakukannya"hibur nita pada dirinya sendiri,dia akan memulainya dari tempat-tempat kecil terdahulu,dan mengumpulkan semua kekuatannya untuk bangkit.Dan menyimpan dengan baik semua rasa sakitnya dalam peti hati yg terkunci rapat,lalu membuang kuncinya supaya tidak bisa terbuka kembali.

Nita melirik ke arah jam yg menunjukan pukul sembilan malam saat pintu kamarnya diketuk seseorang.

"Dia lagi"suara nita pelan,sambil melemparkan senyum kecil ke arah bella yg sudah berdiri di depan kamarnya.

Dari bawaannya,sepertinya dia pasti ingin nita membantunya lagi mengerjakan tugas seperti beberapa waktu yg lalu.

"Masuklah"nita membiarkan bella memasuki kamarnya.

Bella memutarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar nita"kamu cuma punya banyak buku dari suamimu dulu,sepertinya kamu memang sangat kesulitan.Bahkan disini tidak ada televisi"

"Kamu sedang memuji atau mengejek?"nita menegaskan,bella sepertinya menjadi ujian dalam kesabarannya kali ini.Sikap axel bahkan lebih baik daripada bella.

"Ajari aku cara mengerjakan tugas kimia"bella terduduk di lantai membuka bukunya.

Nita sedikit kesal tapi menghampirinya dan melihat buku yg dibawanya"dengan satu syarat,setelah ini bicaralah dengan sopan dan jangan lagi menggangguku!"

Bella mencibirnya dengan mulut komat-kamit tidak berarti"Baiklah,ini yg terakhir"

"Tapi,tunggu"sambungnya"apa karena kamu tidak suka nonton,makanya kamu jadi pintar seperti ini?"

Nita mengernyit"aku bisa membeli itu setelah aku mendapat pekerjaan,untuk sekarang itu tidak penting"

"Ah,iya.kamukan sedang kesulitan keuangan"bella terantuk-antuk"makanya kamu kost"

Nita menyimpan kedua tangan di pinggangnya dan menatap tajam"kapan kamu mau mulai mengerjakan soalnya?aku harus segera tidur,besok aku ada wawancara pekerjaan!"

Nita membohongi gadis cerewet yg ada dihadapannya itu.

Bella terkaget"wow,kamu hebat.begitu cepat kehilangan pekerjaan dan sangat mudah untuk mendapatkannya kembali"

Nita menarik napasnya dalam-dalam,ketika waktu istirahatnya di ganggu oleh gadis kecil yg menjengkelkan itu.

"Ayo,kita mulai"bella kemudian memberikan instruksi pada nita,dan nita mengikutinya.

"Kamu lihat,kita mulai dari soal ini.."nita mulai menjelaskan dari soal pertama dan seterusnya.Dan itu memakan waktu yg lama.

"Bisa-bisanya dia sampai tertidur di kamarku"biarpun sedikit kesal tapi nita menyelimutinya juga,tanpa disadari nita bahwa dia sudah memperlihatkan kecerdasan yg sebenarnya dia miliki.Dia sangat berbakat menjadi seorang guru seperti ibunya.

"Hey,kamu tidak mengunci pintu kamarmu!"bella berteriak pagi-pagi sekali ketika melihat nita sudah berpenampilan rapi dan sepertinya terburu-buru.

Nita tidak menggubrisnya dan hanya tersenyum dalam langkah cepatnya.Pagi ini,nita harus berlomba dengan para pegawai rumah sakit untuk sampai lebih dulu,dia merasa harus meminta surat pengalaman kerjanya untuk dijadikan referensi di tempat kerja barunya nanti.Dia harus memastikan tidak siapapun yg dia kenal melihatnya.

"Kamu lihat saja"bella berbicara sendiri"akan aku bikin kamu menyesal karena mendekati kakakku!"

Hari-hari yg di lalui nita begitu berat,setelah hampir satu bulan hanya berdiam diri akhirnya dia mendapat keberuntungan yg sangat besar.Dia akan bekerja di rumah sakit swasta yg nita menurut sepegetahuannya memiliki pelayanan yg sangat bagus.

Keberuntungan kali ini adalah dia bisa langsung bekerja tanpa wawancara melihat dari referensi yg nita sisipkan dan IPK yg tertera di ijasahnya itu,dan karena sangat kebetulan sekali salah satu bidan disana mengundurkan diri,dan nita yg menggantikannya.

"Mari kita akhiri masa sulit ini!"nita memasangkan semangat yg begitu tinggi,malam ini adalah hari pertama dia berjaga. Kembali merintis pekerjaan dan cita-citanya yg sempat tertunda kemarin.

avataravatar
Next chapter