"Awh! Sakit tahu!" Caca meringis.
Cici sama sekali tidak peduli. Ia hanya ingin saudarinya itu segera bangun dan bersiap-siap. Tidak ada hal lain yang ia inginkan. Hanya itu saja dan sudah cukup baginya.
"Ayo, Ca … kamu sudah harus bersiap-siap sekarang. Bisa jadi, kan … Cindy sudah bersiap-siap sekarang." Cici masih terus mengomel sembari menggunakan foundation. Gadis itu benar-benar sudah mulai untuk merias wajahnya.
Caca membuka matanya dengan sangat terpaksa dan mengubah posisinya menjadi duduk. Betapa terkejutnya ia saat melihat Cici yang mulai bersolek. Itu bahkan sangat masih terlalu dini untuk dilakukan.
"Astaga, Ci … hahaha! Kenapa sudah berdandan, sih? Make up udah luntur duluan loh nanti," ujar Caca. "Tuhan … mengapa saudaraku ini sangat berbeda. Matanya lalu tertuju pada jam dinding. "Ckckck, lihat … baru juga setengah lima. Masih ada satu jam lagilah …."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com