Bab 154.
Keesokan hari, kami sekeluarga bersiap untuk datang ke resepsi Farah. Kedua orangtua kami akan menyusul ketika jam makan siang. Lagi pula kami di minta jadi brisdesmad alias penggiring pengantin.
"Bundaa ... kita harus pakai baju seragam, ya?" tanya Mona.
"Harus dong, Sayang! Kita kan penggiring pengantin, jadi wajib seragaman!" sahutku.
Sengaja aku jahitkan seragam untuk kami berlima. Farah yang berikan bahan kain, lalu di jahit oleh Mbak Dini. Seminggu kemudian kelar tiga gaun dan dua kemeja berbahan satin dan batik.
Tepat pukul sembilan pagi, kami berangkat ke gedung pernikahan yang di sewa Karen. Suami dan anak-anakku tampak senang menghadiri resepsi teman Bundanya. Di dalam mobil, Rey kumat isengnya. Ia videokan wajah aku, Mona dan Dedek Za, lewat aplikasi tik-t**. Untung cantik, kalau enggak, sudah kenak omel sama Bunda.
"Reyyy ... curi-curi foto, ya!" ledek si Papa.
"Hee-hee, kepede-an deh!" sahutnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com