webnovel

Chapter 86 - Panzer Magier

"Christop-Sama, Dimitrie Vatler menghubungi anda. Anda diperintahkan olehnya untuk segera datang ke pulau awan, katanya ia membutuhkan bantuan dari anda secepat mungkin."

"Hmm, begitu? Kalau begitu Lupus, tolong hubungi kembali, Dimitrie dan katakan kepadanya kalau aku akan tiba dalam waktu dua hari dengan membawa Nalakuvera. Suruh dia untuk menyiapkan lingkaran sihir teleportasi khusus yang bagannya sudah kukirimkan kepadanya beberapa hari yang lalu."

"Baiklah Christop-Sama, saya akan segera melaksanakan perintah anda."

Lupus, si manusia serigala membungkukkan badannya di hadapan Christop lalu pergi keluar dari kantor pribadinya Christop.

Ketika Christop Gardos mendengar dari salah seorang anak buahnya bahwa vampire kelas bangsawan yang sangat ia benci membutuhkan bantuan dari dirinya. Ia sadar kalau Dimitrie, sudah berhasil masuk ke pulau awan.

Dan itu berarti, Christop Gardos bisa memulai bagian awal dari rencananya. Yaitu membunuh Hiko Seijuro XIII yang merupakan manusia terkuat di dunia saat ini. Christop tahu kalau ia sendiri tidak akan bisa menandingi kekuatan Hiko, oleh sebab itu Chistop Gardos menyuruh Cammy untuk mencuri Nalakuvera.

Senjata kuno, yang memiliki kekuatan yang cukup kuat untuk mengalahkan Hiko. Dia yakin seratus persen kalau rencananya itu akan berhasil, karena ia memiliki informasi yang akurat dan bisa dipercaya kalau dulu Hiko pernah terluka amat parah ketika ia menghentikan Nalakuvera yang mengamuk.

Dan dengan keberadaan Dimitrie yang saat ini ada di pulau maka kerjasama antara dirinya dengan Dimitrie bisa dimulai. Dimitrie yang berada di pulau awan bisa membuat lingkaran sihir teleportasi untuk membawa dirinya, anak buahnya dan juga Nalakuvera masuk ke pulau awan untuk membunuh Hiko sedangkan Dimitrie sendiri akan menyerang cucu dari Hiko dan merebut kekuatan leluhur keempat yang berada di dalam tubuh dari cucunya Hiko.

Christop sebenarnya berpikir, kalau dia melakukan hal bodoh dengan menyuruh Cammy untuk mencuri Nalakuvera dan membawanya ke markas rahasia tempat ia dan anak buahnya menetap saat ini, karena setelah ia berpikir sekali lagi, akan lebih mudah bagi dirinya dan anak buahnya untuk pergi ke pulau dengan membawa program khusus untuk mengendalikan Nalakuvera lalu masuk ke dalam brankasnya Hiko dan mengendalikan Nalakuvera untuk menyerang Hiko. Karena dengan membawa langsung Nalakuvera ke pulau awan, maka kemunculannya di pulau awan akan sangat mencolok dan menarik perhatian.

Tapi karena Cammy sudah terlanjur mencuri Nalakuvera, maka semuanya sudah terlambat dan ia hanya bisa kembali menjalankan rencana awal yang sudah ia rencanakan untuk mengalahkan Hiko yang dianggap sebagai penghalang utama bagi The Zodiac untuk menguasai dunia.

Dan saat ini Christop Gardos hanya berharap kalau hacker yang berada di Kota Akademi, bisa segera mengirim kembali program pengendali Nalakuvera yang terenskripsi kepada dirinya dalam keadaan terbuka. Karena ia ingin segera menjalankan rencana yang ia sudah buat.

***

Di sebuah kamar hotel mewah yang diperuntukkan untuk Dimitrie.

Dimitrie saat ini sedang meminum wine darah sementara Sebastian sang vampire mage sibuk menggambar lingkaran sihir dengan diameter yang cukup besar di lantai marmer dari kamar mewah itu. Dimitrie tahu kalau di kamar mewah tempat ia menginap saat ini sudah dipasangi kamera pengawas khusus untuk mengawasi dirinya. Tapi ia tidak merasa kuatir kalau lingkaran sihir yang digambar oleh Sebastian akan diketahui keberadaan oleh kamera itu.

Karena Sebastian sudah membuat sebuah ilusi khusus yang bahkan bisa menipu kamera tercanggih sekalipun. Ia tidak bisa melakukan apapun di luar kamar mewah yang disediakan oleh anak buah Hiko untuk dirinya karena itu hanya akan mengundang kecurigaan. Jadi yang ia perlu lakukan saat ini hanyalah diam di dalam kamarnya dan menunggu waktu yang tepat untuk merebut kekuatan dari leluhur keempat dari tubuh Touma. Kekuatan yang sudah lama sekali ia idam-idamkan dan akan membuatnya menjadi vampire terkuat di dunia.

Di luar kamar mewahnya Dimitrie, Himeragi Yukina dan Sayaka Kirasaka sedang berdiri di depan kamar mewah itu sambil menyandarkan tubuh mereka ke tembok. Mereka berdua tidak tahu kenapa mereka tiba-tiba saja diperintahkan untuk menunggu di luar kamar selama setidaknya setengah jam oleh Sebastian dengan alasan, kalau ia dan Dimitrie akan melakukan pembicaraan yang agak pribadi jadi mereka berdua tidak diizinkan untuk mendengar pembicaraan yang akan dilakukan.

"Tssk, mereka berdua pasti mau melakukan sesuatu yang buruk atau merencanakan sesuatu yang buruk kalau mereka mereka berdua sampai ngotot mengusir kota berdua dari dalam kamar."

Wajah Sayaka, terlihat kesal karena selama ia berada di pulau awan. Ia harus mematuhi perintah dari Dimitrie sampai tingkatan tertentu karena secara formal tugas dari dirinya adalah untuk menjadi pengawalnya Dimitrie.

"Aku sudah memasang shikigami di dalam kamar untuk merekam apa yang sedang mereka lakukan di dalam kamar itu, Sayaka," Kata Yukina. "Setelah mereka berdua selesai melakukan apapun yang mereka lakukan di dalam kamar itu, aku tinggal mengambil Shikigami milikku. Lalu melihat rekaman dari hal apa saja yang sudah diperbuat oleh Dimitrie dan butlernya itu."

"Apa kau yakin kalau Shikigami milikmu tidak akan diketahui keberadaannya oleh mereka berdua, Yukina-chan?" Tanya Sayaka dengan wajah yang terlihat cemas. "Kalau Dimitrie aku tidak merasa terlalu cemas, karena dia adalah vampire kelas bangsawan super manja yang sangat pemalas yang kemampuannya tidak seberapa karena ia terlalu mengandalkan kekuatan dari familiarnya. Tapi Sebastian Victor, butler dari Dimitrie Vatler dia bukanlah vampire biasa.

Dia adalah seorang 'Panzer Magier' salah satu kelas penyihir yang memiliki keseimbangan antara serangan dan pertahanan yang luar biasa. Ditambah lagi ia memiliki kemampuan persepsi yang yang lebih tajam dari vampire normal. Apa kau yakin kalau kau berhasil menyembunyikan Shikigami milikmu dari dirinya?"

"Shikigami milikku, sudah kututupi dengan sihir kamuflase yang berlapis-lapis, lagipula sekalipun Sebastian Victor berhasil menemukan Shikigami milikku dan menghancurkannya, data yang direkam oleh Shikigami itu akan langsung terkirim kepada satu Shikigami lagi yang terhubung dengan Shikigami yang ada di dalam kamar itu."

***

Di saat yang bersamaan dengan Shizuka dan Touma yang sedang kencan. Hiko Seijuro XIII sedang mengalami hal yang amat berbeda dengan yang sedang dialami oleh cucunya. Kalau saat ini Touma sedang berada di dalam keadaan yang seperti di Surga, Hiko saat ini sedang berada di neraka.

Karena ia sedang menengahi pembicaraan yang terjadi antara istrinya dan putrinya. Shiina putrinya terlihat ingin membunuh Yukiko istrinya yang saat dengan terlihat sedih, karena Shiina sama sekali tidak mau berbicara apapun kepada dirinya. Dan menolak untuk mengakui kalau Yukiko adalah ibu kandungnya.

Akar pahit yang berada di dalam diri Shiina membuat dirinya memiliki dendam yang amat mendalam kepada Yukiko, sampai-sampai ia lebih memilih mati dan masuk ke neraka ketimbang ia memaafkan Yukiko ibunya.

Chitose sebagai istri kedua dari Hiko dan juga sosok ibu yang merawat Shiina sedari kecil hanya bisa menghela nafasnya dalam-dalam. Ia tahu kalau Shiina sudah membuat keputusan mutlak akan sesuatu, maka hampir tidak mungkin bagi Shiina untuk menarik kembali keputusan yang sudah ia ambil.

Selama bertahun-tahun Chitose sudah mengajari Shiina untuk menjadi gadis yang baik dan meminta Shiina agar ia melupakan dendamnya kepada Yukiko. Tapi sayangnya karena rasa benci dan sakit hati yang dimiliki oleh Shiina kepada Yukiko terlalu dalam semua usaha yang Chitose lakukan untuk menghapus rasa dendam yang dimiliki oleh Shiina kepada Yukiko tidak pernah berhasil.