webnovel

Chapter 87 - Momen Nostalgia

Misaka Mikoto yang tidak mau mengganggu kemesraan antara ayah dan ibunya memutuskan untuk pergi keluar dari klinik kecil tempat Tabigake dirawat. Sudah lama sekali Mikoto tidak pergi dari tempat yang jauh dari Kota Akademi untuk mendapatkan liburan yang layak. Kehidupan di kota paling maju di dunia seperti Kota Akademi bukanlah sesuatu yang menyenangkan untuk Mikoto yang lebih menyukai segala sesuatu yang sederhana.

Ketika Mikoto melihat kota kecil yang terletak di dekat pantai yang ada di pulau awan tidak terlihat terlalu modern. Mikoto merasa senang, karena setelah sekian lama akhirnya ia bisa menikmati liburan di tempat yang ideal bagi dirinya. Makanya saat ini, Mikoto memutuskan untuk berjalan-jalan di pantai sambil melepas sendal yang tadi ia pakai untuk merasakan kelembutan pasir pantai dengan kedua kakinya sendiri.

Setelah ia berjalan-jalan di pantai selama beberapa menit, Mikoto yang terlihat agak kepanasan memilih untuk duduk di bawah pohon yang bayangannya cukup besar untuk melindungi dirinya dari panas matahari. Mikoto merasa lega setelah ia tidak lagi berada di bawah sinar matahari yang amat terik. Ia memang ingin menikmati pemandangan yang indah di tepi pantai sambil berjalan di atas pasir yang lembut.

Mikoto merasa sedikit kesal dengan kebodohannya yang lupa membawa topi jerami kesayangannya yang biasa ia pakai untuk melindungi dirinya dari sinar matahari. Tapi setelah ia duduk di bawah pohon rindang ditambah dengan angin sepoi-sepoi yang berhembus mengenai tubuhnya, Mikoto merasa lega karena akhirnya rasa panas yang tadi ia rasakan menjadi hilang karena angin sejuk yang mendinginkan tubuhnya.

Karena Mikoto merasa terlalu nyaman, dengan suasana yang ia sedang rasakan saat ini. Mikoto jadi mengantuk karena angin yang sejuk ditambah bayangan pohon yang melindungi dirinya dari panas matahari. Dan tanpa Mikoto sadari ia pun tertidur di bawah pohon itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Shizuka dan Touma yang hendak kembali ke villanya Hiko, setelah berjalan-jalan di pantai selama satu jam lebih. Dan ketika mereka hendak akan memasuki jalan setapak yang ada di hutan kecil yang berada di dekat pantai. Secara tidak sengaja Shizuka dan juga Touma melihat Mikoto yang sedang tertidur dengan pulas di bawah pohon yang cukup besar.

"Hei, Shizuka-san apakah mataku yang sedang salah lihat atau memang saat ini aku sedang melihat biri-biri yang tertidur tepat di bawah pohon besar yang ada di depan kita?" Tanya Touma yang bingung dengan keberadaan dari Mikoto di pulau awan. "Bukankah seharusnya biri-biri sedang berada di Kota Akademi?"

"Eh, Touma-san, kau sama sekali tidak salah melihat, kok," Jawab Shizuka yang terlihat sama bingungnya dengan Touma. "Aku juga bisa melihat Mikoto-san yang sedang tertidur di bawah pohon. Kalau aku tidak salah seharusnya saat ini Mikoto-san sedang berlibur bersama dengan ayah dan ibunya. Kalau berdasarkan informasi yang ia beritahukan kepadaku, dan itu berarti kalau Mikoto-san ada di sini. Kedua orang tuanya juga ada disini dan mengingat kalau Shiina-san kenal dekat dengan ibunya Mikoto-san artinya pulau awan ini adalah tempat liburan yang didatangi oleh Mikoto-san dan juga kedua orang tuanya."

"Sigh, tak kusangka bahkan di saat liburan sekalipun aku harus bertemu dengan gadis tsundere berdarah panas seperti dirinya," Kata Touma sambil menepuk wajahnya. "Aku benar-benar tidak beruntung."

"Tidak baik berkata seperti itu mengenai seorang gadis Touma-san, apalagi kalau gadis yang sedang kau bicarakan sedang tertidur," Kata Shizuka dengan wajah yang terlihat marah. "Meskipun hal yang kau katakan adalah sebuah kenyataan sekalipun! Kau seharusnya memperlakukan seorang gadis dengan lembut dan penuh dengan kehormatan."

"Aku hanya akan memperlakukan seorang gadis dengan lembut jika gadis tersebut memiliki perilaku yang normal sepertimu Shizuka-san," Kata Touma yang tidak terlalu ambil pusing dengan ucapan Shizuka. "Sayangnya perilaku biri-biri yang tomboy dan berdarah panas, membuatku tidak mungkin bisa memperlakukannya seperti itu."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Setelah berkata seperti itu, Touma berjalan menjauhi Mikoto yang masih tertidur diikuti oleh Shizuka yang masih sedikit ke arah Mikoto. Touma berjalan di jalan setapak yang ada di hutan kecil dengan perlahan dan dengan wajah yang terlihat kesal, sedih dan marah di saat yang bersamaan. Keberadaan dari Mikoto membuat Touma mengingat gadis dengan sifat dan perilaku yang hampir sama dengan Mikoto yaitu Akane. Salah satu dari Tunangannya di masa lalu ketika ia masih menjadi Ranma.

Akane adalah gadis pertama yang membuatnya jatuh cinta, ia sangat mencintai Akane sampai-sampai ia rela mengorbankan nyawanya untuk Akane ketika Akane diculik oleh siluman phoenix yang sangat sulit untuk dikalahkan. Sayangnya harga diri Akane yang terlalu tinggi dan rasa tidak mau mengalah yang terlalu besar yang ada pada diri Akane, membuat Akane tidak bisa menerima dirinya diselamatkan oleh Ranma meskipun Ranma sudah mempertaruhkan nyawanya untuk menolong Akane.

Touma tahu kalau Mikoto bukanlah Akane, tapi sifat Mikoto yang menolak kekalahan membuat Touma selalu mengingat Akane ketika ia melihat Mikoto. Makanya bahkan ketika di Yuragi Sou, Touma selalu berusaha untuk menjauhi Mikoto apapun yang terjadi, karena ia sama sekali tidak ingin mengingat Akane.

Saat ini keberadaan dari Shizuka adalah satu-satunya hal yang membuat Touma tetap waras akibat stress yang muncul karena ia mengingat Akane.

Bagi Touma, Shizuka seperti campuran dari Kasumi dan Ukyo. Shizuka memiliki kelembutan dan kesabaran dari Kasumi dan kekuatan fisik dari Ukyo.

Kasumi adalah salah satu orang yang selalu menolongnya di masa lalunya sebagai Ranma ketika ia membutuhkan bantuan. Sedangkan Ukyo adalah gadis lain yang ia cintai dengan sepenuh hati seperti Akane yang mungkin akan ia nikahi. Kalau saja ia tidak harus bereinkarnasi sebagai bayaran untuk menyembuhkan ibunya dari penyakit yang tidak bisa disembuhkan.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di dunia Ranma 1/2 satu tahun setelah Ranma bereinkarnasi sebagai Kamijou Touma. Di sebuah makam pribadi yang merupakan makam dari keluarganya Nodoka ibu dari Ranma. Ada dua orang gadis yang sedang berdiri di depan sebuah nisan besar dengan tulisan Ranma Saotome. Kedua gadis itu memakai kimono hitam dan mereka berdua memegang payung di tangan kanan mereka, karena hujan turun dengan amat deras.

"Tak kusangka kalau sudah setahun semenjak Ranma meninggal karena ia menyelamatkan Nodoka-san yang akan ditabrak mobil," Kata salah satu dari gadis yang terlihat beberapa tahun lebih tua dari gadis yang satu lagi. "Ia menang melawan siluman setengah dewa dan banyak musuh yang tangguh, tapi siapa yang menyangka kalau Ranma akan meninggal karena ia tertabrak oleh mobil."

Author Note; Di sini ingatan orang yang dekat dengan Ranma diubah oleh Zelretch agar mereka percaya kalau Ranma meninggal akibat menyelamatkan Nodoka.

"Yah, siapa yang akan percaya kalau orang sekuat dirinya akan meninggal dengan cara yang sangat umum dan klise," Kata gadis yang lebih muda. "Mengingat Ran-chan banyak melakukan hal yang tidak masuk akal, cara Ran-chan untuk mati sangatlah menyedihkan, Kasumi-san."

"Akane bahkan tidak terlihat sedih ketika tahu Ranma meninggal, setidaknya Nabiki meneteskan air mata sama sepertiku ketika tahu kalau Ranma sudah mati. Aku tidak tahu kalau Akane bisa sedingin itu, ia memang tidak terlihat senang ketika tahu Ranma mati. Tapi paling tidak aku ingin Akane menunjukkan simpati kepada mantan tunangannya," Kata Kasumi yang terlihat sedih. "Ayah yang terlalu memanjakan Akane dan aku yang tidak bisa mengajari Akane dengan benar membuat Akane menjadi seorang gadis manja yang tidak mau mengalah dan menolak kenyataan."