"Eh, Arsa. Tumben lu datang ke sini. Malam-malam lagi. Ada apa?"
"Maaf ya gua datang ke sini malam-malam kaya gini. Soalnya ada yang mau gua bicarain sama lu. Boleh kan?"
"Boleh aja. Mau bicarain apa emangnya? Pasti tentang Kia kan? Lu udah baca pesan yang gua kirim kan?"
"Iya, udah. Makanya gua mau tanya tentang itu. Lu tau masalah itu beneran dari Kia nya langsung? Dia bilang apa aja emangnya sama lu?"
"Iya, Kia sendiri yang bilang sama gua. Gua juga ga tau lebih dalam lagi si tentang Kia. Karena dia cuma bilang itu aja ke gua. Apa yang gua kirim ke lu."
"Oh gitu. Entah kenapa ya, setelah gua baca pesan dari lu itu, gua terus kepikiran tentang Kia. Hati gua juga rasanya sakit banget. Padahal kan gua sendiri yang udah putusin hubungan dan komunikasi sama dia. Makanya gua bingung banget Thur," jelas Mas Arsa.
"Itu artinya lu masih ada rasa sama Kia, tapi lu gengsi buat bilang itu ke Kia."
"Masa si?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com