Tuan Raksa menarik nafas miliknya untuk meredakan emosi yang bergejolak dalam dirinya. Ada rasa bersalah, sedih dan rindu untuknya. Saat ini tuan Raksa sedang menahan dirinya untuk tak bersedih atau meneteskan air mata sebelum melanjutkan kata-kata selanjutnya.
"....….yang ada papa yang selalu menuntut dan selalu menginginkan kamu untuk membayar semua apa yang telah papa lakukan terhadapmu selama ini. Padahal papa tak pantas menuntut karena hal tersebut tak pantas terutama papa tak pernah memberikan kamu kebahagian. Maafkan papa yang salah selama ini menutup mata dan hati papa kepadamu" urai tuan Raksa mengeluarkan segala perasaan penuh sesalnya akan apa yang dia rasakan selama ini dan air mata yang tadi dia tahan akhirnya pecah juga.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com