Sederhananya, Elena menjelaskan tentang hubungannya dengan Kurama kepada Kushina agar ibunya itu tidak mengomel atau memarahi Kurama tanpa alasan dan hanya dari pengalamannya di masa lalu.
"Benarkah itu, Putriku? Dia tidak melakukan apapun padamu, 'kan?" Kushina memeluk Elena karena terlalu khawatir padanya.
"Tidak, Ibu." Elena mendorong Kushina dan melepaskan pelukannya karena merasa tidak nyaman dalam pelukan itu, kemudian dia melanjutkan, "Kyuubi itu adalah Bijuu yang sangat baik. Dia selalu mendengarkan ketika aku berbicara padanya."
Di sini Elena memanggil dengan sebutan "Kyuubi" bukan "Kurama". Itu karena Kurama masih belum memberitahukan mamanya kepada Minato dan Kushina. Karena itu sebagai teman yang baik, Elena menghormati Kurama dengan tidak menyebutkan nama asli Kurama
'Jika aku boleh mengingatkan, di sini hanya ada kamu dan aku tanpa ada suara lainnya. Selain itu, cakar milikku tidak cukup bagus untuk menutupi telingaku. Jadi ketika kamu berbicara, maka otomatis aku akan mendengarkan apa yang kamu ucapkan. Entah aku suka atau tidak suka terhadap apa yang kamu ucapkan, aku pasti akan selalu mendengarnya,' dalam benak Kurama.
"Selain itu, Kyuubi memiliki bulu yang lembut dan lebat," Elena terlihat seperti anak kecil yang menceritakan hal-hal hebat kepada kedua orang tuanya. Itu memang tidak salah juga, sih.
"Ketika aku melihat bulu lebat Kyuubi …." Tatapan Elena yang mengarah pada Kurama berubah menjadi seperti predator yang mengintai mangsanya dan dia melanjutkan, "... aku selalu ingin mengambilnya dan membuatnya menjadi syal."
Ini tentunya bukan kalimat yang akan diucapkan oleh manusia normal. After all, Kyuubi masih dipandang sebagai monster yang telah mengakibatkan banyak kerusakan. Jelas-jelas tidak ada orang normal yang berpikir ingin mengubah bulu Kyuubi menjadi syal, jika pun ada mereka akan menangkapnya Kyuubi untuk militer atau senjata hidup.
"Wah, apakah kamu selalu melihatku seperti itu? Sekarang aku merasa seperti rubah biasa yang banyak diburu oleh pemburu," Kurama menatap datar Elena, merasa jika perkataan Elena sangat abnormal, seperti kuntilanak yang bisa terbang.
Kuntilanak bisa terbang tanpa menggunakan sayap ataupun mesin jet. Karena itu saya bertanya-tanya, apakah kuntilanak merupakan eksistensi yang berasal dari masa depan dan membawa peralatan anti-gravitasi ataukah dia merupakan penyihir dari dunia lain?
Tapi satu hal yang pasti, Kuntilanak dan hantu-hantu lainnya merupakan alien karena dia tidak berasal dari dunia ini, melainkan dunia gaib. Hal ini bisa diingat pada acara televisi masih di dunia lain yang mana sering meliput makhluk dari dunia lain.
"Tidak, kamu bukan rubah yang sering dibutu." Elena menggelengkan kepalanya sebagai penyangga atas pernyataan Kurama. "Kamu ini merupakan rubah penuh amarah yang akan menghancurkan sekitarmu secara membabi buta, bukan rubah licik sampai memanipulasi seorang gadis kecil."
"Apa kau bilang!" jawab Kurama dengan marah.
Yang dimaksud Elena sebagai rubah pemarah dan menghancurkan sekitarnya mengkiaskan jika Kurama merupakan tipe otak otot yang hanya bisa menyerang secara membabi buta. Dan yang dimaksud bukan rubah licik sampai memanipulasikan seorang gadis kecil mengartikan jika Kurama sangat bodoh sampai tidak bisa melakukan apapun kepada Elena.
"Hmph! Sekarang aku jadi marah." Kurama memalingkan mukanya dari Elena.
"Kalian berdua bisa melihatnya, 'kan? Hubunganku dengan Kyuubi sangat-sangat baik, kami berdua bisa dikatakan sebagai sahabat dekat, lho." Elena mengarahkan senyuman penuh percaya diri pada Minato dan Kushina.
"Jika itu Kyuubi sendiri bersikap seperti itu, maka aku tidak akan takut lagi jika kamu bersamanya," Kushina menjadi tenang setelah melihat secara langsung hubungan antara Elena dan Kurama.
"Sahabat dekat? Akan aku tunjukkan hubungan seperti apa yang kami miliki sebenarnya." Kurama mulai berjalan mendekat ke Elena.
Mereka bertiga tetap diam tak melakukan apapun. Keduanya sudah sangat yakin jika Kurama tidak akan melakukan hal-hal berbahaya kepada Putri mereka. Namun Elena sedikit berbeda, dia cukup penasaran dengannya apa yang dilakukan Kurama.
"Apa yang akan kamu lakukan, Kyuubi?" tanya Elena karena tidak bisa membendung rasa penasarannya.
"...." Kurama tidak menjawab dan dia terus mendekat ke Elena. Kemudian tiba-tiba ….
*Muach...
Tanpa memberikan isyarat atau apapun, Kurama mencium Elena. Tapi karena ukuran Kurama yang jauh lebih besar dari tubuh Elena, maka seluruh tubuh Elena otomatis terkena.
"Jadi seperti yang bisa kalian lihat, hubungan kami berdua itu kurang lebih pacar." Kurama menunjukkan senyuman percaya diri dan bangga kepada Minato dan Kushina.
"...." Tatapan keduanya berubah kosong. Mereka sangat-sangat terkejut saat Putri mereka sudah diserang oleh seekor Bijuu dalam usianya yang masih lima tahun.
"(@/////@)" Sementara itu, wajah Elena benar-benar berubah menjadi sangat merah karena rasa malunya yang terlalu berlebihan.
*Grab… ngung…
Tangan kanan Elena mengepal dan sebuah Hexagon berwarna biru melingkari pergelangan tangannya.
Itu merupakan salah satu kemampuan Elena. Dengan menggunakan Telekinesis yang telah diperkuat menggunakan chakra, Elena mampu menciptakan sebuah bidang berisikan energi dorongan yang sangat kuat. Kemampuan ini sangatlah kuat dan efisien karena tidak ada kebocoran chakra dalam penggunaannya.
*Bam...
"Kurama! Baka!" Pukulan Elena mendarat tepat di wajah Kurama.
Saking malunya, Elena sampai menyebutkan kata "Kurama" yang merupakan nama asli Kyuubi. Dia tidak lagi mengatakan "Kyuubi" di depan Minato dan Kushina atas konsentrasi yang terlalu kacau.
*Wush…
"Ugh…." Kurama terlempar sangat jauh entah kemana karena tempat ini yang terlalu gelap.
Kekuatan mentah Elena memang sangat lemah sebagai anak berusia lima tahun (kecuali jika menggunakan Myokinesis), tapi karena teknik yang digunakannya sebelumnya membuat serangan Elena menjadi sangat kuat. Kemampuan Elena ini dinamakan, "Pukulan Energi". Dan elemen yang digunakan Elena merupakan, "Manipulasi Energi".
"Ya-Yang lebih penting lagi, apakah kalian berdua memiliki suatu warisan? Aku dan adikku bahkan sampai harus mencuri saking miskinnya." Elena mengalihkan perhatiannya pada Minato dan Kushina.
Dia masih sangat malu dan wajahnya masih terlihat memerah. Dia berusaha mengganti topik pembicaraan karena akan merasa sangat malu jika masih tetap saja membahas anatara hubungannya dengan Kurama.
"Warisan, ya?" Minato memegang dagunya dan memikirkan ulang atas pertanyaan Elena.
"Bukankah kita memilikinya? Itu, lho, berada di bawah tanah rumah kita," Kushina mengingatkan kembali pada Minato.
"Memangnya warisan macam apa itu, Ibu? Apakah itu uang? Emas? Harta karun? Aku tidak terlalu membutuhkan harta benda, sih, tapi bukan berarti aku akan menolak jika diberi uang." Elena mengarahkan matanya yang berbinar pada Kushina, menunggu apa yang akan dikatakan Kushina selanjutnya.
"Di ruang bawah tanah terdapat perpustakaan pribadi keluarga kita. Di sana, ada banyak buku-buku yang menjelaskan tentang segel dan teknik-teknik yang telah dikumpulkan oleh kami berdua. Oh, iya, ruangan itu hanya bisa dibuka dengan menggunakan darah kerabat kami berdua," Kushina menjelaskan.
"Fumu, baguslah. Kebetulan juga aku sedang sangat ingin beberapa jutsu dan teknik-teknik ninja." Elena mengangguk senang atas jawaban dari Kushina.