webnovel

Buku Permintaan

Apa yang terjadi dengan Reinkarnasi, tapi tetap berada di lingkungan Modern? Apa yang terjadi jika kita memiliki Buku Permintaan yang mengabulkan satu keinginan tiap satu tahun? Apa yang terjadi bila Dunia ini melegalkan Polygamy? Apa yang terjadi bila Dunia ini karena adanya perang dunia ketiga mengurangi kebudayaan musik dan film? Ikuti kisah Samael Duodere, seorang reinkarnator yang memaksakan hidupnya ke jalan bergelimang harta tahta, dan wanita ini! -------------- Peringatan: unsur disini ada Incest dengan ibu atau bahkan mungkin adik perempuannya. jika kalian tidak suka harem besar dan Incest, jangan baca ini.

Yuuya3 · Urbain
Pas assez d’évaluations
721 Chs

Dua Orang Top Dari Dua Negara

Mereka bekerja tanpa merasakan waktu, lagipula ini adalah waktu yang menyenangkan sekaligus melelahkan saat merekam sebuah lagu.

Tapi sekali lagi, Kemampuan Pengajaran yang dimiliki Samael benar-benar Mahakuasa!

Selain menangani masalah suara yang tepat dalam lagu ini, Samael juga meningkatkan kemampuan Shakira!

Shakira sendiri juga merasakan perbedaan dalam suaranya, tapi efek sampingnya ingin membuat dia menangis!

Lelah, lapar, ingin tidur !!!

Pada akhirnya Samael membuat gerakan berhenti dan berteriak: "Kita istirahat dulu, dan..."

"Hahhh?! Sudah jam sebelas !!!" Samael berteriak karena terkejut bukan main.

Janjinya dengan Helina pada jam sembilan, dia lupa !!!

Dengan panik dia mengambil ponselnya dan menelpon Helina. Saat panggilan diangkat, serangan menyerbu dari Samael.

"Bu! Aku, ugh, aku lupa masalah itu. Maaf." Semua kata disingkat dalam satu kalimat singkat!

Helina yang saat ini tengah berada di pusat perbelanjaan dengan Lilith, Yegudiel, dan beberapa wanita Samael hanya bisa tersenyum.

Dia tidak menyalahkan putranya, karena dia tahu dari May bahwa Samael sedang membantu Shakira.

Tidak ada yang lebih tahu tentang kesukaan Samael pada musik selain dirinya, karena Samael bisa sangat lupa waktu saat berhadapan dengan musik!

Jadi dia membiarkan putranya menangani masalah musik yang dia sukai, dan pergi berbelanja tanpa dirinya~

Selain itu, ini adalah pembelanjaan yang penting!

Jika awalnya dia hanya ingin membeli pakaian bayi untuk tetangga, tapi sekarang wanita putranya hamil dan dia tidak sabar untuk membeli banyak barang untuk calon cucunya!

"Tidak masalah, aku sekarang dengan Lilith, Yegudiel dan yang lain. Jangan khawatir, aku juga tahu masalahmu, lanjutkan saja."

Samael menghela nafas lega, "Itu bagus, tapi siapa sangka aku akan lupa waktu lagi. Hahaha..."

"Kau selalu seperti itu. Baiklah sayang, aku dan yang lain sedang makan sekarang, kau jangan lupa istirahat~"

"Hm, aku tutup, selamat tinggal."

Setelah menutup panggilan, Samael ditatap oleh empat orang disana dengan mata yang geli.

Mereka sepertinya sudah melihat fakta yang membenarkan bahwa kedekatan keluarga Duodere memang sangat kuat.

Tapi disaat yang sama mereka sedikit tahu bahwa ada masalah kompleks kuat pada Samael mengenai keluarganya~

Shakira yang melihat ini segera terbatuk dan bertanya, "Ahh, suaraku serak–"

Mendengar ini, Samael dan ketiga laki-laki lainnya segera terburu-buru mengambil segelas air untuk Shakira.

Jika ada masalah dengan suaranya, itu akan mempengaruhi proses pembuatan lagu dan video baru ini!

"Hey, ada kalanya kalian baik padaku. Seperti ini setiap hari, menurutku tidak masalah?~"

"Bah Bah Bah! Kau hanya ingin memanfaatkanku!" Samael mengatakan ini dengan nada jijik.

"Bagaimana bisa ini memanfaatkan? Ini namanya saling membantu!" Cirkut tanpa malu-malu mengatakan ini.

Lagipula selama proses Samael mengajar Shakira dan proses pengaturan komposisi lagu di instrumen elektronik....

Dia mendapat banyak manfaat!

Max yang ada disebelahnya hanya bisa menepuk pundaknya dan berkata, "Dia benar, ini saling membantu!"

Samael hanya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalian benar-benar membuatku gila! Pergi, pergi!"

"Ayo makan!"

....

Di sisi lain, di kepulauan Jepang, di sebuah rumah yang luas bergaya kuno khas negara itu...

Saat ini terlihat seorang wanita berambut hitam panjang dengan mata tertutup yang sedang duduk di sebuah ruangan sambil menikmati teh di tangannya.

Di ruangan itu, selain wanita ini ada juga seorang pria yang terlihat agak tua, dengan mata tajam dan rambutnya yang berwarna agak putih membuktikan usianya.

Meski begitu, punggungnya sangat lurus, dan tulang-tulang yang melekat pada otot kuatnya itu membuat ilusi bahwa pukulannya akan meledakkan manusia sampai mati!

Tapi satu hal yang menarik dari pria ini adalah pedang merah darah yang tergantung di tangan kanannya saat ini!

Mata pria ini menatap wanita Yamato no Nadeshiko di depannya dengan dingin, "Akiko, bukankah kau mengatakan tidak akan ada masalah di sana?"

"Sekarang apa yang terjadi?! Semua kapal yang kita kirim kesana hancur dan tidak terdeteksi!"

"Diamlah dan duduk untuk minum teh di depanmu, Jian Shuang." Akiko, pemilik sebenarnya dari Jepang mengatakan ini dengan lembut.

Tapi saat berikutnya, matanya sedikit terbuka dan mulutnya terbuka, "Atau mungkin kau ingin kesini hanya untuk membunuhku?"

"Huh! Aku sudah puluhan kali membunuhmu."

"Tapi aku masih hidup." Akiko tertawa aneh, "Di sisi lain, luka yang kubuat di tubuhmu benar-benar membuatmu kesakitan?"

"Bagaimana rasanya, tidak bisa membuat keturunan? Bagaimana rasanya saat aku membunuh semua pemilik kekuatan super di Cina milikmu, dan hanya menyisahkan dirimu saja?"

"Fufufu... Lagipula, hubungan kita sangat baik bukan? Bisakah kau memberimu wajah?"

Wajah pria bernama Jian Shuang ini benar-benar menjadi sangat mengerikan, dan darah merah darah langsung menyebar mengelilingi ruangan itu!

Darah itu langsung berubah menjadi duri dan langsung menusuk Akiko di depan seperti boneka yang rusak.

Hanya saja detik berikutnya, Akiko membuka mata hitam tanpa pupilnya itu dan membuat senyum bengkok.

"Kau marah? Kau marah bukan? Fufufu...Menakutkan~"

Crash...

Semua hal yang dimanipulasi oleh Jian Shuang ini langsung hancur di saat berikutnya, dan Akiko masih baik-baik saja!

Bahkan tidak ada darah yang keluar dari tubuhnya, dan dia hanya dengan santai menepuk bajunya dari debu sebelum akhirnya dia duduk.

Dia duduk dan meminum tehnya ringan, sebelum akhirnya berkata: "Apa yang terjadi waktu itu benar-benar kesalahan yang tidak terduga."

"Tapi ini sudah memastikan satu hal, dua kembar itu masih ada di Amerika. Jadi jangan pernah menyentuh mereka untuk saat ini."

Jian Shuang hanya mendecakkan lidahnya, "Jika bukan karena kau membunuh semua pemilik kekuatan super di Cina kami kecuali aku, orang-orang itu sudah hancur di mataku!"

Mata Akiko menatap Jian Shuang seolah melihat badut, "Kau benar-benar orang yang bodoh bukan?"

"Bahkan jika kami lebih kuat dari kedua kembar itu, tapi bagi mereka untuk menghancurkan dua negara kami, itu semudah membalik telapak tangan mereka~"

"Kau hanya ahli pedang dan darah, sedangkan aku hanya ahli dalam kematian. Serangan kami paling banyak hanya bisa mencapai jarak beberapa kilometer."

"Tapi kedua kembar itu, satu pikiran bom nuklir terbuat. Satu pikiran meteor nesar jatuh, sekarang aku yang bodoh atau kau yang bodoh?"

Jika Samael mendengar ini, maka dia harus meragukan bahwa dia salah dengar...

Apakah kedua kembar yang menjadi pelayan Belial dan Agares ini, begitu menakutkan?

Atau mungkin karena mereka waktu itu bertarung di Neraka yang menjadi salah satu domainnya...

Kekuatan mereka terkekang?

Sekarang lupakan masalah itu, karena Akiko terus membuka mulutnya: "Jadi jangan pikirkan kalian bisa membunuh seluruh orang-orang Amerika."

"Sebelum kau ke negara itu, maka Negaramu sudah musnah dengan "Hanabi" yang indah~~"

Mata Akiko menyipit dan dia tertawa aneh, "Saat itu terjadi, aku akan menari di sisa Negaramu. Percayalah~"

Jian Shuang hanya tertawa mendengar kata-kata Akiko, karena dia tidak percaya kedua kembar itu bisa menghancurkan Negaranya!

Negara itu dilindungi olehnya, Jian Shuang!

Tapi fakta membuktikan, semua yang dikatakan Akiko itu mungkin!

Tujuh bom atom pada saat yang sama, mau mencobanya seperti Samael?

Akiko jelas mengetahui kenapa pria ini tertawa, tapi dia hanya tersenyum di permukaan tapi mengejek dalam hati.

Mungkin otak orang ini sudah bodoh sejak lahir.

Pada akhirnya Akiko menyesap tehnya lagi sebelum bertanya, "Sekarang Jian Shuang, apa yang ingin kau bicarakan padaku?"

"Kau jauh-jauh datang kesini, bukan hanya untuk mengeluh dan "mengancam" diriku bukan?"