Tentu saja, Hoon sungguh berusaha ingin menjadi pria terbaik untuk Risa, melindungi seperti ini akan semakin sering dia lakukan, apapun, asal Risa bisa menerimanya lagi.
Melihat kemesraan Hoon dan Risa membuat kedua pria tegap itu jengah. Mereka merasa berada di tempat yang salah.
"Ayo!" ujar rekannya meminta melanjutkan pencarian.
Hoon menghela nafas lega. Dia sedikit tenang melihat punggung kedua pria itu kian mengecil. Aktingnya harus segera diakhiri, sayang sekali!
Hoon mengelus lembut rambut Risa. Dia masih enggan melepas, kesempatan dalam kesempitan. Keduanya bisa merasakan degup jantung yang saling beradu.
Jangan katakan saling membenci, jangan katakan sudah tak ada cinta. Jangan membohongi diri sendiri. Harus bisa membedakan mana marah dan benci.
Risa tak membenci Hoon dia hanya marah dan kecewa. Hoon tak pernah membenci Risa, jangankan membenci bahkan membuang sehari di dalam pikirannya pun tak bisa.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com