Aku hanya punya beberapa pakaian untuk acara khusus. Sekarang aku bingung harus memakai yang mana karena rasanya terlalu sederhana. Atau, dirikulah yang terlalu biasa pakai pakaian pemberian Zen? Memang beberapa pakaian darinya tidak aku bawa karena aku tidak ingin memiliki kenangan apa pun tentangnya. Jadi, aku hanya membawa milikku saja.
Ibu melihatku di ambang pintu kamar begitu aku sedang mencoba beberapanya melalui cermin. Ia tersenyum padaku dan mendekat. "Kamu ada acara?" tanyanya.
"Ya, Bu. Aku diundang temanku untuk datang ke pembukaan restorannya. Ibu bisa bantu pilihkan aku pakaian mana yang pantas?" tanyaku meminta saran.
"Tunggu sebentar," ujarnya lalu beliau meninggalkan kamarku.
Tak lama Ibu datang kembali dengan membawa hanger baju yang mana menggantungkan dress lokal anggun namun terlihat langka dan mewah. Aku tentu terpesona dan mengalihkan perhatianku di sana.
"Pakai ini. Ini milik Ibu di zaman dulu," katanya seraya menyerahkannya padaku.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com