Musik jazz mengalun indah di pagi hari. Membuat Daisy terbangun dan sadar bahwa ia sudah kembali lagi ke apartemen. Ia melihat sisinya, Zen sudah tidak ada. Lalu musik jazz yang menyala itu, milik siapa? Batinnya.
Saat Daisy keluar kamar, ia melihat Zen sedang berolahraga. Seperti biasa, ia berolahraga di balkon dengan musik jazz itulah yang menemaninya hingga membangunkan Daisy.
Cuaca bahkan sangat mendukung dengan musik jazz itu. Dan juga Daisy masih sedikit merasa mendung di hatinya. Pertengkaran semalam hingga membuatnya kembali ke apartemen, membuatnya menjadi canggung.
Diraihnya air mineral yang ada di dalam kulkas, hingga Zen menoleh ketika suara pintu kulkas tertutup. Senyumannya membuat Daisy lupa akan rasa canggungnya.
Sial! Dia selalu punya cara membuat aku luluh, batinnya.
"Selamat pagi, Daisy. Hari ini kita akan ke pantai, jadi bersiaplah," kata Zen.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com