Daisy langsung bangun dari tempat tidurnya dan menuju jendela. Awalnya ia hanya mengintip sedikit cela untuk memastikan. Namun ketika matanya terbelalak, ia terkejut karena Ricky benar-benar di sana, di luar kamarnya, tepatnya di depan jendelanya dengan jarak yang lumayan dekat.
Ia langsung menuju pintu utama dan keluar mengendap-endap. Daisy tidak mau membangunkan Ama atau malah bertanya-tanya.
"Pak Ricky? Ada apa Anda datang ke rumah saya? Dan ... dari mana Anda tahu alamat rumah saya?" tanya Daisy beruntun.
Ricky tersenyum miring. "Terlalu banyak pertanyaan. Aku menunggu balasan pesan atau jawaban teleponku untuk kamu balas. Tapi sepertinya tadi kamu sedang sibuk," jelas Ricky.
Daisy menatap kanan kirinya. Ini sudah terlalu malam untuk menerima tamu dan lagi pula, relasinya dengan Ricky ini hanya sebatas bisnis, tapi kenapa juga Ricky datang seperti tidak tahu sopan santun.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com