"Hemm, baik. Aku setuju dengan usul itu,"
"Aku juga,"
"Aku pun demikian,"
Begitulah, sembilan orang itu sudah menyatakan setuju. Setelah selesai mempersiapkan diri, Sepuluh Pembunuh langsung mengambil posisinya masing-masing.
Sesaat kemudian, satu di antara mereka mulai melancarkan serangan. Sebuah serangan yang sangat cepat. Satu tusukan pedang datang mengincar ulu hati.
Li Yong menatap ujung pedang lawan dengan seksama. Tatapan matanya sangat tajam. Setajam pedang yang sekarang sedang melesat ke arahnya.
Wutt!!!
Ujung pedang lewat setengah buku jari di depannya. Serangan lawan gagal. Tapi belum lagi dia mengambil tindakan lebih lanjut, lawannya malah sudah bergerak lebih dulu.
Pedang itu ditarik kembali dan langsung melancarkan sebuah tebasan yang mengincar dada. Gerakan tersebut dilakukan dalam waktu sekejap mata. Sehingga siapa pun tidak ada yang menyangka bahwa dia akan mengambil langkah tersebut.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com