webnovel

Tertangkap basah

"Bagaimana bisa kau melakukan ini pada Nurma? Bukankah kami sudah berbaik hati padamu?!" bentak Fawwaz pada seseorang yang berpakaian serba hitam.

Semua orang yang berada di dalam ruangan itu terkejut saat mengetahui dalang dibalik semua itu.

Seorang wanita yang tak asing bagi keluarga konglomerat itu.

"Saya tak menyangka kamu bisa melakukan hal serendah ini!" ucap Mas Andi yang berkaca-kaca.

"Kami sudah saya anggap seperti saudara saya sendiri, tapi, mengapa kamu berniat untuk menyakiti saya?" kata Nurma yang menahan air matanya agar tak jatuh membasahi pipi.

Amarah Fawwaz tak terbendung lagi, ia tak bisa menerima perlakuan wanita itu pada Nurma.

Wajahnya merah, membara seperti api yang baru saja dinyalakan.

"Ikut saya ke kantor polisi sekarang!" bentak Fawwaz pada wanita itu.

"J-jangan, Tuan! M-maafkan saya!" ucapnya sambil menangis.

Namun Fawwaz tak menggubrisnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com