webnovel

Berjodoh dengan CEO Tampan

Urban
Ongoing · 122.7K Views
  • 315 Chs
    Content
  • 5.0
    21 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Konten 17+‼️ Kematian sang ayah, membuat Nurma,seorang gadis berusia 17 tahun, beralih peran menjadi tulang punggung untuk keluarganya. Ia beserta ibunya nekat merantau ke Jakarta demi menafkahi adik-adiknya di kampung. Nasib baik, mereka di pertemukan dengan konglomerat kaya yang memberi mereka pekerjaan. Dari sinilah awal mula Nurma jatuh cinta terhadap anak dari majikannya, yang bernama Fawwaz Hamdan Abbasy, seorang CEO muda sekaligus pewaris tunggal perusahaan tambang minyak. Ketampanan Fawwaz khas wajah Timur Tengah membuat Nurma jatuh cinta, walaupun ia belum pernah bertemu dengan tuannya itu. Ia jatuh cinta pada pemuda itu ketika pertama kali melihat foto Fawwaz yang terpajang di ruang keluarga. Apakah takdir akan menyatukan mereka? Foto sampul by : Emre Çoban (web foto gratis Unsplash) (with some edit). Edit menggunakan aplikasi gratis Canva

Chapter 1Sebuah Takdir

Nurma, gadis remaja yang cantik berusia tujuh belas tahun.

Keadaan ekonomi keluarganya yang pas-pasan, memaksa dirinya untuk putus sekolah sejak ia duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Kala itu, ayahnya meninggal dunia karena menderita gagal ginjal.

Sejak saat itu, ia harus berganti peran menjadi tulang punggung keluarga dan membantu ibundanya untuk menafkahi kedua adiknya yang masih duduk di sekolah dasar.

Andai saja ia melanjutkan pendidikannya, mungkin saat ini ia memiliki ijazah SMA, sehingga ia mempunyai banyak pilihan dalam melamar pekerjaan.

Sejak berusia empat belas tahun, Nurma telah merantau ke kota Jakarta bersama ibundanya.

Sedangkan kedua adiknya, tinggal bersama neneknya di kampung.

Dengan modal nekat dan uang seadanya, ibu dan anak itu mencoba mengadu nasib ke kota Jakarta.

Nasib baik mempertemukan mereka pada keluarga konglomerat, Nurma dan ibundanya di berikan tempat tinggal serta di pekerjakan sebagai asisten rumah tangga.

Hingga saat ini, ia dan ibundanya telah mengabdi pada keluarga ini selama tiga tahun lamanya.

Nyonya Raline--majikan Nurma, hanya tinggal bersama Tuan Hamdan.

Sedangkan putra semata wayang mereka, menetap di Dubai untuk menjalankan bisnis pertambangan minyak warisan keluarga.

Tak pernah sekalipun mereka pulang ke Jakarta selama Nurma dan ibundanya menjadi pembantu di rumah itu.

Kata Nyonya Raline, mereka pulang ketika hari raya idul fitri saja.

Sayangnya, setiap hari raya idul Fitri, Nurma dan ibundanya mudik ke kampung halaman.

Sehingga ia tak pernah bertemu dengan anak majikannya itu.

"Nurma, kesini sebentar!" perintah nyonya Raline pada Nurma.

"Baik, Nyonya!" jawab Nurma bergegas memenuhi panggilan dari sang majikan.

"Bersihkan kamar atas, ya! Fawwaz anak saya akan tiba di Jakarta malam ini" jelas Nyonya Raline pada Nurma.

"Jangan lupa, beri tahu ibumu untuk memasak Waraq Enab dan Nasi Kebuli spesial buat anak saya" jelas Nyonya Raline.ma.

Akhirnya setelah sekian lama, ia dapat berjumpa dengan tuan muda.

Nurma telah jatuh hati pada paras rupawan Fawwaz yang pernah ia lihat dalam pajangan foto.

Wajahnya yang elok nan rupawan, hidung mancung serta brewok khas Arab, membuat Nurma tak berhenti membayangkan anak majikannya itu.

Nurma selalu bermimpi bersanding dengan Fawwaz yang tampan itu.

Namun demikian, ia sadar jika keinginannya itu adalah hal yang tidak masuk akal.

Bagaimana mungkin, seorang CEO muda nan rupawan mau menikahi seorang gadis miskin seperti dia?.

Memang tak ada yang tidak mungkin di dunia ini, tetapi kenyataannya, mereka jelas berbeda kelas sosial, harta, tahta, dan pendidikan.

Akan banyak sekali perbedaan di antara mereka.

"Fawwaz adalah anak kesayangan kami, dia adalah harapan serta penerus kami" ucap Nyonya Raline pada Nurma.

Nyonya Raline selalu suka berbincang dengan gadis itu. Tak heran, setiap kali Nurma sedang bekerja, nyonya Raline sering menunggui gadis itu agar dapat berbincang-bincang.

Nurma memang pribadi yang polos, jujur, lugu serta ramah. Hal itulah yang membuat nyonya Raline suka berbincang dengannya.

"Beruntung sekali seorang wanita yang akan mendampingi tuan Fawwaz, ya Nyonya!" ucap Nurma. Kekaguman dan rasa cintanya yang telah tumbuh subur dalam hatinya, tak bisa ia tutupi.

Semakin ia berusaha meredam rasa cintanya, semakin cinta itu tumbuh dalam hati gadis tujuh belas tahun itu.

Ada binar-binar cinta dalam mata Nurma tatkala ia membicarakan sang pujaan hatinya, Tuan Fawwaz.

"Saya dan Baba nya Fawwaz telah menjodohkan dia dengan seorang wanita pilihan kami" kata Nyonya Raline dengan senyuman manis di wajahnya.

Duarr..

Bak tersambar petir di siang hari, sesak dadanya, sakit hatinya tatkala mendengar ucapan majikannya itu.

Nurma terdiam beberapa saat, matanya berkaca-kaca.

Seakan-akan ia tak rela jika orang yang ia cinta akan bersama wanita lain.

Namun, ia juga sadar siapa dirinya dan posisinya dalam keluarga ini.

Ia tak lain hanyalah seorang asisten rumah tangga.

Mungkin, memang tuan Fawwaz pantas mendapatkan seorang wanita yang setara dengannya.

"Sadar Nurma, ini bukan dongeng Cinderella yang mana seorang pangeran mau menikahi seorang gadis miskin, sadar! kamu hanyalah pembantu dan bukan siapa-siapa dalam rumah ini" batin Nurma dalam hati.

Bisikan hatinya itu selalu muncul ketika ia tengah memikirkan Tuan Fawwaz.

"Semoga tuan Fawwaz dan calon istrinya bahagia selalu ya, Nyonya! ucap Nurma dengan wajah kecewa.

"Aamiin, terima kasih ya doanya" kata Nyonya Raline.

"Saya mau pergi arisan dahulu, kamu selesaikan pekerjaan kamu, Ya! jangan lupa pasang sprei dan sarung bantal warna hitam!" perintah majikannya pada Nurma.

"Setelah selesai, kamu bantu ibu kamu memasak dan menyiapkan hal-hal lain untuk menyambut kedatangan Fawwaz" tambah Nyonya Raline.

Nurma menganggukkan kepala pada Nyonya Raline.

Nyonya Raline pun meninggalkan Nurma sendirian.

Sedangkan Nurma melanjutkan pekerjaannya.

Ia melanjutkan menyapu, mengepel lantai warna kayu yang terbuat dari batuan marmer terbaik.

Ia juga mengganti sprei dan sarung bantal dengan warna hitam.

Kemudian Nurma lanjut mengelap foto keluarga yang di pajang di atas meja dekat lampu tidur.

Sebuah foto keluarga bahagia, ada Nyonya Raline dan Tuan Hamdan yang berada di samping.

Sedangkan di tengah-tengah, ada seorang pemuda tampan, berwajah khas Arab lengkap dengan hidung mancung serta sorot matanya yang tajam sedang memamerkan sertifikat kelulusannya. Pemuda itu adalah Tuan Fawwaz, ketika ia baru saja lulus dari sebuah universitas terbaik di Inggris.

Nurma berusaha membacanya, namun, lidahnya kelu jika ia harus membaca kata dalam bahasa Inggris.

"Bus-si-ne-se prog-gram, Lon-don U-ni-ver-si-ty, susah banget bacanya ya" keluh Nurma saat berusaha membaca tulisan yang ada di foto itu.

"Kasian sekali Nur nur nasibmu, hanya bisa mengagumi tuan Fawwaz tapi tak bisa memiliki, lagian mana mungkin nyonya dan tuan setuju jika tuan Fawwaz menikah dengan kamu" ucap Nurma pada dirinya sendiri.

"Kamu hanya pembantu, sedangkan tuan Fawwaz orang terpandang, mana mungkin dia mau sama wanita seperti kamu, Nur" ucap Nurma sekali lagi pada dirinya sembari ia menciumi foto CEO muda itu.

"Apa, Nur? kamu suka tuan Fawwaz?" Kata seseorang yang tiba-tiba masuk ke kamar.

Nurma kaget, ia takut yang datang adalah Nyonya Raline.

Ia tak ingin Nyonya Raline mengetahui jika ia menyukai tuan Fawwaz.

Selain ia takut Nyonya Raline marah dan kecewa, ia juga takut kehilangan pekerjaannya.

Jika itu terjadi, maka ia tak akan mempunyai uang untuk membiayai serta menafkahi kedua adiknya di kampung.

Nurma yang tadinya menciumi foto tuan Fawwaz itu, kemudian meletakkannya kembali diatas meja semula.

Badannya gemetar serta keringat dingin. Terdengar langkah kaki yang semakin mendekat pada dirinya.

"M-maaf, Nyonya! s-saya..." kata Nurma gugup.

Nurma tak berani menoleh ke belakang, ia berbicara membelakangi orang itu.

Ia tak sanggup melihat kemarahan sang majikan ketika mengetahui yang sebenarnya.

Seorang anak yang sangat ia harapkan serta ia banggakan di sukai oleh pembantunya, pastilah seorang ibu akan sedih, kecewa dan marah.

"Kamu memang tidak tau diri, Nur! tidak seharusnya kamu menyukai tuan Fawwaz, ia tak cocok untukmu" kata Nurma pada dirinya sendiri.

You May Also Like

Clara (Wanita Simpanan)

PERINGATAN! Novel ini terdapat konten dewasa dan sedikit kekerasan. Harap bijaklah memilih bacaan. Novel ini tidak diperuntukan bagi usia -20 tahun. Terbisa hidup mewah, membuat Clara terbiasa melihat segala sesuatunya dari sisi uang. Baginya, tak ada kecantikan tanpa uang, tak ada kebahagiaan tanpa uang, bahkan tak ada kehidupan tanpa uang. Bahkan dirinya rela menjadi wanita simpanan dari pria kaya raya hanya demi menunjang kehidupan mewahnya. Tugasnya hanya cukup menghangatkan ranjang pria itu ketika pria itu datang menemuinya. Sedangkan dirinya bebas memakai uang pria itu kapanpun dia menginginkannya. Bahkan semua fasilitas mewah pun dia dapatkan dari pria itu. CLARA (WANITA SIMPANAN) SEASON II. Dipertemukan kembali di sebuah pesta setelah bertahun-tahun tak bertemu, membuat Bram dan Clara mengalami masalah yang akhirnya membongkar status hubungan keduanya yang selama bertahun-tahun tak pernah terendus oleh siapapun. Lantas, mungkinkah keduanya dapat bersatu kembali, memulai kisah baru yang tak lagi membuat keduanya tersakiti? CLARA (WANITA SIMPANAN) SEASON III Kehidupan terus berlalu, anak-anak Clara dan Bram pun sudah tumbuh dewasa. Di mana salah satunya sudah ada yang menikah, yaitu Gabriela Anastasya Sasongko (Cerita Briel ada di novel Crazy Wife Vs Cold Husband masih di Webnovel) Tepat beberapa tahun setelah Gabriela menikah. Dua pemuda tampan yang saat ini mengambil alih memimpin perusahaan Abraham Sasongko yang tak lain adalah Antonio Sasongko dan Leonardo Sasongko yang mana mereka adalah putra dari Abraham Sasongko dan Clara Wibisono. Mereka awalnya menjalani kehidupan mereka dengan normal. Namun, seiring berjalannya waktu, keduanya mulai diterpa masalah yang mana melibatkan hati. Pria pun memiliki hati, bukan? Ada saatnya mereka tak hanya memakai logikanya saja. Antonio, harus menerima kenyataan ketika kekasihnya memilih pergi mengejar impiannya dan meninggalkan Antonio di tengah cinta Antonio yang begitu melekat terhadap wanita itu. Lantas, akankah Antonio kembali menerima wanita itu, setelah wanita itu kembali? Sementara itu, masalah pun tak luput menghampiri Leonardo, di saat masalah menghampiri sang kakak, Antonio. Dirinya pun dihadapkan dengan masalah yang tak kalah rumit. "Are you serious?" pekik Leonardo ketika dirinya melihat sebuah benda pipih di tangannya yang diberikan oleh seorang wanita yang berpenampilan begitu sederhana. Bahkan jauh dari kriteria wanita yang Leonardo sukai selama ini, di mana Leonardo menyukai wanita yang cantik serta berpenampilan seksi. Melihat benda pipih bergaris merah berjumlah dua garis tersebut, membuat Leonardo merasa syok. Bagaimana bisa dirinya begitu ceroboh sehingga membuat seorang wanita mengandung benihnya? Lantas, apa yang akan terjadi setelah itu? Mungkinkah Leonardo akan mempertanggung jawabkan perbuatanya? Bagaimana jadinya, jika Bram dan Clara mengetahui masalah yang menimpa putra bungsunya tersebut? Note: Untuk Clara (Wanita Simpanan) Season III ini. Hanya akan fokus pada Antonio dan Leonardo. Briel nggak akan muncul di season III ini, ya. Dia punya cerita khusus di Novel Crazy Wife Vs Cold Husband. Follow media sosialku; IG: @dania_zulkarnaen FB: Mahdania

Mahdania · Urban
5.0
455 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT